Page 57 - Stabilitas Edisi 188 Tahun 2022
P. 57
ua tahun belakangan
dunia investasi yang
tentunya mengikuti kondisi
Dperekonomian, memang
sempat lesu karena cengkeraman virus
corona meski terlihat ada gairah pada
aset digital. Harus diakui pandemi telah
memukul telak sektor keuangan meski
otoritas mengeluarkan serangkaian
kebijakan relaksasi untuk menghindari
dampak yang lebih parah. Hal itu juga
terlihat pada penempatan dana-dana di
instrumen investasi, termasuk pada aset-
aset syariah.
Mengutip statistik reksa dana syariah
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
perkembangan reksa dana syariah
memang terlihat mengalami tekanan
dalam satu tahun terakhir. Hal tersebut
tercermin dari penurunan dana kelolaan
reksa dana syariah yang terlihat turun
pada akhir 2021 dan cenderung flat MMI menyiapkan strategi yang dapat
hingga kuartal I 2022.
Hingga Maret 2022, OJK mencatat menangkap kesempatan pertumbuhan
dana kelolaan reksa dana syariah Rp43,23 ekonomi di emerging market Asia. Kami
triliun. Nilai tersebut turun 45,58 persen menyarankan investor untuk memastikan
secara tahunan dibandingkan Maret 2021
yang senilai Rp79,44 triliun dan turun kesesuaian profil risiko, serta tujuan dan
1,75 persen sepanjang tahun berjalan jangka waktu investasi sebelum berinvestasi
dibandingkan Desember 2021 yang
senilai Rp44 triliun.
Berdasarkan pantauan salah aliyahdin Saugi,
satu pengelola reksa dana, Bareksa, Presiden Direktur Mandiri Manajemen Investasi
penurunan AUM industri reksa dana
syariah secara signifikan terjadi sejak
Mei 2021 di mana kala itu terjadi aksi
jual atau redemption (pencairan) cukup tidak digantikan dengan produk baru. Kendati begitu, pelaku usaha tetap
besar pada jenis reksa dana terproteksi Namun hal sebaliknya terjadi di jenis menaruh harap akan berbaliknya kembali
yang dilakukan oleh Badan Pengelola reksa dana saham syariah dan reksa dana kinerja reksa dana syariah. Saat ini
Keuangan Haji (BPKH). campuran syariah yang justru tumbuh, beberapa perusahaan pengelola dana
Sekadar mengingatkan, menurut masing-masing 15 persen dan 8,3 persen investasi publik tengah membidik pasar
pemberitaan media saat itu BPKH per Maret 2022 dibanding periode sama luar negeri sebagai tempat menaruh
memang terlihat terus mengurangi porsi tahun lalu. dananya.
investasi di beberapa efek di pasar modal Badan Pelaksana BPKH (BP BPKH) Peluang untuk menempatkan dana
sejak Mei 2021. Lembaga pengelola dana Beny Witjaksono menyampaikan di instrumen investasi di negara lain
haji di Indonesia ini meningkatkan porsi penempatan pada investasi langsung melalui reksa dana saat ini terbuka lebar.
investasinya di dalam Surat Berharga dan investasi lainnya diharap bisa lebih Apalagi kondisi di beberapa negara lebih
Syariah Negara (SBSN). besar ke depannya. “Semoga tahun-tahun menjanjikan dibanding penempatan dana
Di sisi lan, faktor obligasi yang jatuh berikutnya bisa lebih besar ke investasi di dalam negeri.
tempo juga mempengaruhi penurunan langsung yang tetap hati-hati yaitu
dana kelolaan di jenis reksa dana masuk di risk appetite low to moderate,” Reksa Dana Offshore
terproteksi syariah karena sebagian kata dia tahun lalu. Reksa dana syariah bisa menjadi salah
www.stabilitas.id Edisi 188 / 2022 / Th.XVII 57

