Page 77 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 77
Skema ini
memenuhi kebutuhan obligasi berimbal pemulihan ekonominya. Amerika Serikat dirancang
hasil rendah ini. juga memiliki tradisi menerbitkan Treasury menyerupai konsep
Bonds yang sering diposisikan sebagai impact investing,
Persepsi Asing investasi patriotik. Namun, perbedaannya, di mana investor
Risiko lain yang tidak kalah serius instrumen tersebut tetap menawarkan bersedia menukar
adalah terganggunya persepsi investor imbal hasil sesuai kondisi pasar. sebagian potensi
asing. Patriot Bond dengan kupon 2 imbal hasil demi
persen hanya lazim diterbitkan oleh Kunci Keberlanjutan dampak sosial,
negara-negara dengan peringkat kredit Muhammad Rizal Taufiqurrahman dari ekonomi, dan
AAA seperti Jerman atau Singapura, yang INDEF menilai kunci keberlanjutan Patriot lingkungan yang
memiliki cadangan devisa besar dan Bond justru terletak pada sektor riil. lebih luas. Kupon
rekam jejak fiskal sangat kuat. Indonesia, Menurutnya, instrumen keuangan tidak Patriot Bond
dengan risiko makroekonomi yang lebih bisa dilepaskan dari pondasi ekonomi. akan ditetapkan
tinggi, tidak mungkin secara fundamental Jika sektor riil tumbuh kuat dan produktif, di bawah tingkat
menawarkan kupon serendah itu. maka instrumen keuangan seperti Patriot pasar.
Jika pasar menilai Patriot Bond lahir Bond akan lebih bernilai. Sebaliknya,
bukan dari kalkulasi ekonomi, melainkan jika sektor riil melemah, maka obligasi
tekanan politik, maka kepercayaan tersebut hanya akan menjadi simbol tanpa
terhadap Indonesia bisa tergerus. Investor dukungan nyata.
asing akan melihat adanya policy risk, Rizal menekankan agar Danantara,
yakni risiko kebijakan yang tidak konsisten sebagai sovereign wealth fund, fokus
dengan logika pasar. Hal ini bisa membuat mengalokasikan dana pada sektor-sektor
biaya pembiayaan Indonesia di pasar yang benar-benar menciptakan nilai
global justru naik. tambah. Ia menyoroti BUMN yang masuk
Instrumen serupa sebenarnya pernah ke dalam portofolio Danantara seharusnya
diterapkan di beberapa negara. Jepang menjadi basis penguatan ekonomi riil,
pada era pasca perang menerbitkan bukan hanya penerima aliran dana dari
Reconstruction Bonds untuk membiayai instrumen keuangan baru. *
www.stabilitas.id Edisi 217 / 2025 / Th.XXI 77

