Page 6 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 6

PENGANTAR
              KETUA SEKOLAH TINGGI
              PERTANAHAN NASIONAL








                  Kebutuhan  tanah  untuk  mendukung pembangunan  atau  yang
              kemudian hadir dalam terminologi pengadaan tanah untuk kepentingan
              umum merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan. Dalam konteks ini
              tentu saja kesejahteraan bersama tetap menjadi muara yang diharapkan
              mampu   menjadi nafas  dari setiap  kegiatan  pengadaan  tanah  yang
              dilakukan. Kebutuhan  akan  tanah  untuk  pembangunan  di satu  sisi
              dan  kebutuhan  tanah  sebagai penopang dan  sumber  penghidupan
              masyarakat  di sisi yang lain, memang membutuhkan  pengelolaan
              dan  penyikapan  yang arif  mengingat  keberadaan  tanah  dan  tekanan
              penduduk yang dari tahun ke tahun juga semakin menunjukkan betapa
              tanah menjadi aset yang semakin mahal.
                  Pengadaan  tanah  (land  acquisition)  secara  teoritis  terdiri dari:
              pengadaan  tanah  secara  sukarela  (voluntary acquisition of land)
              dan pengadaan tanah secara wajib (compulsary acquisition of land).
              Secara  garis  besar  di Indonesia  dikenal dua  jenis  pengadaan  tanah
              yaitu pengadataan tanah untuk keperluan pemerintah dan pengadaan
              tanah untuk keperluan swasta. Pengadaan tanah yang dilakukan oleh
              pemerintah  dibagi menjadi pengadaaan  tanah  bagi kepentingan
              umum   dan  bukan  kepentingan  umum  (kepentingan  komersial).
              Sementara itu pengadaan tanah bagi kepentingan swasta dapat juga
              digolongkan  menjadi kepentingan  komersial dan  bukan  komersial,
              yakni yang bersifat  menunjang kepentingan  umum  atau  termasuk
              dalam pembangunan sarana umum dan fasilitas-fasilitas sosial.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11