Page 81 - Land Reform Lokal Ala Ngandagan: Inivasi system Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947-1964
P. 81

Land Reform Lokal A La Ngandagan


                Secara orbitrase, kecamatan ini berjarak 14 km dari
            pusat kota Purworejo, dan dari ibu kota kecamatan ini masih
            sejauh 4 km lagi untuk mencapai desa Ngandagan. Sepanjang
            perjalanan dari kota Purworejo menuju Ngandagan akan
            melewati hamparan areal persawahan dengan latar belakang
            wilayah perbukitan yang dominan. Hal ini mencerminkan
            karakteristik wilayah kabupaten ini yang secara topografis
            memang terbagi menjadi dua bagian: wilayah perbukitan
            di bagian utara yang cukup mendominasi, sebagai bagian
            dari jajaran Pegunungan Serayu dan Menoreh; dan wilayah
            dataran landai di sebelah selatan yang membujur hingga
            mencapai pesisir Samudera Hindia.
                Desa Ngandagan berada di sebelah utara Kecamatan
            Pituruh. Wilayah desa ini berbatasan dengan enam desa
            tetangga sebagai berikut. Di sebelah utara berbatasan
            dengan desa Kapiteran, di sebelah timur dengan Wonosari,
            Prigelan dan Karanganyar di sebelah selatan, serta Kalikutes
            dan Kesawen di sebelah barat. Selain itu, sisi utara desa
            Ngandagan juga berbatasan dengan hutan negara. Di
            sebelah timur desa mengalir sungai Gentan yang menjadi
            sumber irigasi utama bagi pertanian di desa ini (lihat
            Gambar 3.1).















            52
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86