Page 66 - Kolase Agraria
P. 66

Tanah di Bawah Langit Ciletuh:  51
                         (Sistem P3T dan Peran Pentingnya dalam Pertanian Masyarakat Adat



























                         Gambar. 20. Tanah pertanian milik masyarakat adat
                Terdapat aturan adat  yang  mengharuskan  penanaman  padi
            hanya boleh dilakukan setahun sekali, karena Masyarakat Kasepuhan
            Sinar Resmi meyakini bahwa tanah dianggap sebagai ibu dan langit
            dianggap sebagai bapak. Alam atau tanah juga diyakini memerlukan
            waktu istirahat seperti ibu yang hanya dapat melahirkan satu kali
            dalam setahun. Selain itu, masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Bertani
            setahun sekali karena tidak ingin mengeksploitasi lingkungan secara
            berlebihan. Oleh karena itu, saat lahan sawah sedang beristirahat
            (masa bera), maka oleh masyarakat akan ditanami dengan berbagai
            jenis tanaman hortikultura (haraka) seperti jagung, singkong, cabai,
            dan lain sebagainya.  Selain dimanfaatkan untuk tanaman  haraka,
            lahan sawah juga dapat dimanfaatkan sebagai kolam ikan (balong)
            yang diperuntukkan untuk ternak ikan mas dan nila.
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71