Page 62 - Kolase Agraria
P. 62

Kampung Naga:  47
                         (Antara Adat, Pertanian, Sistem Penguasaan dan Kepemilikan Tanah)

                Masyarakat  adat hampir  semua memiliki lahan  pertanian  di
            luar dari batas wilayah adat. Lahan pertanian yang dimiliki warga,
            sebagian  sudah  ada  yang  terdaftar  dan bersertipikat hak  milik.
            Sertipikat tersebut dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
            Tasikmalaya atas nama milik pribadi masyarakat adat sebagai alat
            bukti kepemilikan hak atas tanah. Hal ini berarti lahan pertanian
            yang diluar  batas pagar wilayah adat,  merupakan  hak perorangan
            masyarakat kampung  naga.  Tak hanya masyarakat  yang  ada  di
            dalam, lahan pertanian juga dimiliki oleh keturunan kampung naga
            yang berada di luar kampung.

                Pendaftaran tanah pertanian itu dilakukan melalui Pendaftaran
            Tanah  Sistematis  Lengkap atau  yang dikenal dengan  PTSL.
            Berdasarkan informasi dari Punduh, belum semua lahan pertanian
            disertipikatkan  karena  terbatasnya  kuota  yang disediakan oleh
            pemerintah.  Sehingga,  masyarakat  Kampung Naga  memiliki  dua
            jenis hak atas tanah yaitu hak ulayat dan hak perseorangan.

                Hak  perseorangan ditandai dengan garis warga  kuning,
            sedangkan  hak  ulayat atau yang  belum  terdaftar ditandai dengan
            warna hijau  seperti  yang  terlihat  pada  foto. Hal itu menjadikan
            Kampung Naga  sedikit berbeda  dengan konsep kepemilikan
            tanah  ulayat  pada  umumnya  yang  kepemilikannya  berada  pada
            masyarakat hukum adat. Namun ada juga wilayah adat yang konsep
            kepemilikannya tanah ulayatnya sama dengan Kampung Naga yaitu
            mengatasnamakan Lembaga Adat.
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67