Page 58 - Kolase Agraria
P. 58

Kampung Naga:  43
                         (Antara Adat, Pertanian, Sistem Penguasaan dan Kepemilikan Tanah)

            mencegah  terjadinya  kekurangan pangan  di  saat  musim paceklik
            ataupun gagal panen.






















                      Gambar. 13. Aktivitas warga Kampung Naga di musim panen
                Sistem  pertanian  masyarakat  adat sampai sekarang  masih
            terjaga  karena dianggap  sebagai warisan orangtua  ke anaknya.
            Anak muda di Kampung Naga tidak sungkan untuk terjun ke dunia
            pertanian,  walaupun  mereka  ada yang  memiliki  pendidikan yang
            tinggi di luar kota, namun mereka tidak bisa meninggalkan warisan
            orang tua mereka yang berupa ladang maupun sawah. Para orangtua
            tidak menyuruh secara lisan kepada anaknya untuk turun ke sawah,
            namun mereka mencontohkan melalui  perbuatan. Kebanyakan
            anak muda ke sawah karena sebagai bakti anak kepada orangtuanya.
            Serupa dengan pepatah yang ada di Kampung Naga berbunyi “Sing
            nucuk jeruk” yang berarti dilakukan dengan hati.

                Pada setiap tahap dalam pertanian selalu ada upacara adatnya.
            Apabila  tidak  dilaksanakan maka hasil  pertanian  tersebut belum
            bisa dimakan. Selain padi, masyarakat juga memelihara ikan yang
            terletak di luar pemukiman dan di atasnya terdapat MCK. Aturan
            adat juga melarang warga membangun MCK di dalam rumah. Ikan-
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63