Page 60 - Kolase Agraria
P. 60
Kampung Naga: 45
(Antara Adat, Pertanian, Sistem Penguasaan dan Kepemilikan Tanah)
Mereka juga memiliki televisi sebagai sumber memperoleh
informasi dari negara, daerah atau lainnya. Hanya saja televisi yang
dibolehkan ada di Kampung Naga yaitu televisi yang tampilan
visualisasi berwarna hitam putih seperti televisi jaman dahulu
(jadul). Untuk menyalakannya tidak menggunakan listrik, namun
menggunakan baterai aki seperti yang digunakan untuk mobil. Jika
baterai tersebut habis, mereka bisa mengisi daya baterai ke atas yang
sudah disediakan dengan menaiki 444 anak tangga. Hal ini juga
berlaku bagi warga yang memiliki handphone. Tak ada pilihan lain
selain naik turun anak tangga untuk mendapatkan listrik.
Gambar. 16. Suasana Kampung Naga disaat matahari mulai tenggelam
Sistem Penguasaan dan Kepemilikan Tanah
Tanah adat Kampung Naga terletak di tanah yang tidak dimiliki
oleh orang lain. Tanah Kampung Naga adalah tanah yang diwariskan
dari nenek moyang mereka. Mereka sudah membayar pajak dan
memiliki alat bukti pembayaran pajak (SPPT), tetapi tidak ada bukti
kepemilikan sehingga, tanah tersebut dianggap sebagai tanah ulayat.
Namun, dari sisi hukum, Kampung Naga belum mendapatkan status
hukum dari pemerintah sebagai tanah adat yang diakui oleh negara
yang disebut dengan “Tanah Ulayat”. Tanah ulayat di Kampung Naga
merupakan tanah milik adat yang tidak dapat diperjualbelikan.