Page 38 - Mewujudkan Indonesia Emas 2045
P. 38
menciptakan kesepemahaman untuk pelaksanaan PTSL. Dengan
demikian, PTSL dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan
sehingga dapat mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Tujuan yang hendak dicapai dari
penelitian dengan metode kualitatif adalah pemahaman yang
menyeluruh mengenai kondisi atau suatu peristiwa dengan
mendeskripsikan secara terperinci serta mendalam secara alami
(Fadli, 2021). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder, baik dari artikel jurnal, publikasi, maupun
website instansi pemerintah yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
Pembahasan
Pelaksanaan PTSL memang memiliki tantangan yang selalu
beragam sesuai dengan berbagai kondisi yang dihadapi oleh masing-
masing kantor pertanahan. Berbagai hal juga akan dilakukan oleh
kantor-kantor pertanahan untuk dapat survive dalam mengatasi
permasalahan yang sedang dihadapi. Teknologi komunikasi yang
telah berkembang pesat memang mempermudah tiap-tiap kantor
pertanahan untuk dapat berkomunikasi dengan Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional maupun Kementerian ATR/BPN untuk
meminta petunjuk maupun mendiskusikan berbagai hambatan yang
sedang dihadapi.
Namun, seringkali hambatan dan penyelesaian permasalahan
yang serupa dengan yang dihadapi oleh suatu kantor pertanahan
akan memiliki kesamaan dengan kantor pertanahan yang berada
tidak pada satu lingkup provinsi yang sama, sehingga akan sedikit
menjadi penghalang dalam proses komunikasi, terlebih apabila
permasalahan dan penyelesaiannya tidak diekspose kepada jajaran
Kementerian ATR/BPN. Hal tersebut tentunya akan semakin
Penerapan Success Story Kantor Pertanahan Berprestasi Sebagai 21
Role Model Dalam Rangka Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap