Page 80 - Mewujudkan Indonesia Emas 2045
P. 80
dapat diwujudkan melalui sistem manajemen keamanan informasi
berstandar ISO 27001.
Strategi Transformasi Digital Berstandar ISO 27001
Dalam memberikan layanan yang optimal perlu diikuti sertifikasi
berstandar, baik dari segi manajemen pelayanan maupun keamanan
pelayanan. ISO 27001 merupakan salah satu sertifikasi yang
memfokuskan pada manajemen keamanan informasi yang dijadikan
standar kebijakan keamanan dan standar dalam penilaian prosedur
dokumentasi serta manajemen risiko (Brenner, 2007). Implementasi
ISO 27001 ini dapat meningkatkan keamanan sistem informasi
dengan harapan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
telah ditetapkan sehingga data yang disimpan lebih aman. Apabila
berbicara mengenai ISO 27001, hal ini merujuk pada pengelolaan
risiko keamanan informasi di suatu organisasi atau perusahaan.
Dalam rangka memperoleh layanan pertanahan bersertifikasi
ISO 27001:2013 berikut, tahapan strategi yang dilakukan oleh
Kementerian ATR/BPN:
1. Gap Analysis
Gap analysis merupakan tahapan pertama yang perlu dilakukan
oleh instansi untuk mengetahui kondisi lingkungan kerja, sistem
manajemen, sumber daya manusia di dalamnya apakah sudah
bisa diterapkan atau belum. Saat ini Kementerian ATR/BPN
telah memperoleh ISO 27001:2013 pada tahun 2021. Rencana yang
akan dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN yaitu upgrading
standar ISO 27001:2022 di lingkup Pusdatin. Gap analisis yang
dilakukan saat ini dilakukan untuk mengetahui kesenjangan yang
ada terhadap implementasi keamanan informasi di lingkungan
Pusdatin. Sehingga harapannya analisa ini dapat memberikan
rekomendasi yang dapat disempurnakan guna memperoleh
standar ISO 27001:2022
Strategi Transformasi Digital Berstandar ISO 27001 63
di Lingkungan Data Center Kementerian ATR/BPN