Page 197 - Prosiding Agraria
P. 197

182     STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

            dan harapan. Jaringan ini berfungsi sebagai panduan umum untuk tindakan spesifik yang
            mengarah pada pencapaian tujuan tertentu.

                 Novengging (2021) mengemukakan bahwa manajemen adalah kunci dalam keberhasilan
            program pemberdayaan. Lamaya et.al (2019) menjelaskan bahwa “6M” (man, money, methods,
            materials, machines, dan  market) merupakan  elemen  penting  dalam manajemen. Untuk

            mencapai tujuan yang optimal, semua aktivitas dalam proses manajemen harus diatur agar
            6M tersebut dimanfaatkan secara maksimal, efektif, dan terintegrasi.

                  Penelitian-penelitian  sebelumnya  yang meneliti  tema  penataan  akses  di Indonesia
            umumnya berfokus  pada  evaluasi  efektivitas  pelaksanaan kegiatan  tersebut.  Contohnya,
            penelitian  Riyadi,  dkk.  (2020)  di Desa  Sumogawe,  Kecamatan  Getasan,  Semarang,

            menunjukkan hasil positif dari pelaksanaan penataan akses, yaitu peningkatan kesejahteraan
            masyarakat.  Penelitian  lain,  seperti  yang  dilakukan  oleh Citra,  I.P.A (2017)  di Kabupaten
            Buleleng, telah mempertimbangkan strategi penataan akses melalui analisis SWOT. Strategi

            utama yang diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi usaha peningkatan produktivitas dan
            pendapatan masyarakat pesisir, melestarikan ekosistem pesisir, mengembangkan pariwisata
            pesisir yang berkelanjutan, memperkuat penegakan hukum dan adat istiadat, melindungi
            pasar lokal. Rohman (2019) dalam jurnalnya “Acces Reform Dalam Program Reforma Agraria:
            Studi Kasus  Desa  Tahunan  Kecamatan  Tahunan  Kabupaten  Jepara” meneliti  pelaksanaan

            reforma agraria di Jepara, Jawa Tengah, dengan fokus pada penataan akses dan pemberdayaan
            masyarakat. Salah satu contoh konkret pemberdayaan masyarakat yang diimplementasikan
            adalah pelatihan dan pendampingan para perajin mebel.

                 Penelitian ini berbeda  dari  penelitian  sebelumnya  dalam beberapa  aspek.  Pertama,
            fokus penelitian ini terletak pada kegiatan penataan akses yang terarah dan komprehensif,

            berdasarkan potensi  wilayah  dan peran  berbagai pihak,  seperti  masyarakat, pemerintah,
            dan sektor swasta. Kedua, penelitian ini akan mengidentifikasi secara mendalam kendala
            dan solusi terkait pelaksanaan penataan akses untuk memastikan rencana yang efektif dan
            berkelanjutan. Perbedaan lain terletak pada lokasi penelitian. Hal ini tentunya membawa

            permasalahan, metode penyelesaian, saran, dan solusi yang berbeda pula.

                 Pelaksanaan  reforma  agraria harus mempertahankan keseimbangan  antara kegiatan
            landreform yang berupa asset reform (penataan aset) dan access reform (penataan akses).
            Meskipun demikian, pelaksanaan reforma agraria lebih cenderung mendominasi kegiatan
            asset reform, khususnya redistribusi tanah, yang selama ini telah menjadi fokus utama. Oleh

            karena itu, dengan adanya penataan akses melalui pemberdayaan masyarakat pesisir di Desa
            Cot Darat, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh barat ini perlu dilihat bagaimana penerapan
            strategi pemberdayaan Masyarakat pesisir dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di
            Desa Cot Darat, serta kendala dan solusi yang tersedia untuk mendukung penerapan strategi

            di Desa  Cot Darat.  Untuk pelaksanaan penataan akses yang  lebih baik,  maka diperlukan
            untuk membangun nalar argumentatif dari konstruksi teori dan fakta empiris di lapangan
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202