Page 205 - Prosiding Agraria
P. 205

190     STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

            Darat, maupun antara anggota DPRK dan desa, menjadi kendala utama. Hal ini mengakibatkan
            berbagai permasalahan, seperti:

                 a.  Dana Bantuan. Dana bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan hanya cukup untuk
                    biaya konstruksi  kolam,  sedangkan bibit  dan  pakan  seharusnya berasal  dari  dana
                    aspirasi DPRK.  Namun,  dana  tersebut masih harus memperoleh  persetujuan  dari

                    pihak DPRK.
                 b.  Ketidaksesuaian Janji. Pihak DPRK awalnya berjanji untuk memasukkan pembuatan
                    kolam  ke dalam  agroinput  konstruksi  dan  pemberian  bibit dan  pakan  ke dalam

                    perubahan agroinput. Namun, janji tersebut tidak terpenuhi.
                 c.  Kesalahan  Teknis. Dana  untuk konstruksi  kolam  akhirnya berasal  dari  anggaran
                    Dinas Kelautan dan Perikanan, sedangkan agroinput yang dijanjikan tidak kunjung
                    diberikan.  Akibatnya,  bibit dan  pakan  baru dimasukkan  ke dalam  perubahan
                    agroinput.

                 d.  Ketidakcocokan Desain. Ada perbedaan pemikiran antara pihak Desa Cot Darat dan
                    Dinas Kelautan dan Perikanan dalam proses pembuatan kolam. Pihak Desa Cot Darat
                    enginginkan pematang kolam yang besar untuk ditanami kelapa, sedangkan Dinas

                    Kelautan dan Perikanan hanya dapat memberikan kolam ukuran maksimal 4 meter
                    untuk budidaya ikan.
                 e.  Persyaratan Teknis. Dinas Kelautan dan Perikanan mewajibkan adanya sumber air
                    untuk kolam,  namun pihak Desa Cot Darat menginginkan agar pemasangan pipa
                    untuk konstruksi pintu air dihilangkan.


            3.  Solusi yang Tersedia dalam Program Pemberdayaan di Desa Cot Darat

                 Untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi, diperlukan upaya serius dari berbagai
            pihak terkait, berikut beberapa solusi yang dapat diusulkan:

                 a.  Dana Bantuan.
                    1)  Perlu dilakukan koordinasi yang lebih baik antara Dinas Kelautan dan Perikanan,
                        anggota DPRK yang bertanggung jawab atas dana aspirasi, dan pemerintah Desa

                        Cot Darat untuk memastikan kejelasan alokasi dana dan penggunaannya.
                    2)  Perlunya sistem yang transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dana bantuan,
                        termasuk mekanisme penyaluran, penggunaan, dan pelaporan.

                 b.  Ketidaksesuaian Janji.
                    1)  Upaya  yang dapat dilakukan  sebagai  langkah  preventif  yaitu dengan

                        mendokumentasikan  secara  tertulis  janji  yang diberikan oleh  pihak  DPRK,
                        termasuk  tanggal,  isi janji, dan  pihak yang bertanggung jawab  sehingga dapat
                        dibuktikan secara sah dan tidak hanya sebatas janji palsu.

                    2)  Lakukan advokasi kepada pihak DPRK untuk menagih janji yang telah diberikan.
                        Hal ini dapat dilakukan melalui pertemuan resmi, surat resmi, atau melibatkan
                        media massa apabila diperlukan.
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210