Page 681 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 681
Dimana Tidak Ada Gerakan
miskin pedesaan di setiap wilayah di dunia. Hal ini
menciptakan tegangan antara komitmen koalisi terhadap
anggotanya, yang berbasis pada kurang dari sepertiga
negara-negara di dunia dan dengan tidak adanya perwa-
kilan di wilaya-wilayah besar seperti Rusia, CIS, Asia
Tengah, China dan Asia Tenggara daratan, dan advo-
kasinya atas nama banyak negara besar lainnya. Seperti
yang disebutkan oleh Borras (2004, 24),
Mayoritas besar rakyat pedesaan yang terpinggirkan,
tentu saja, tetap berada di luar organisasi formal.
Sementara penting bagi perkara petani miskin dan petani
kecil bahwa Via Campesina mendukung posisi yang
menyokong kelas sosial termarjinalkan dan kelompok
sosial secara lebih lebih umum, penting untuk secara
kritis menyadari kesenjangan antara kelompok para
petani kecil (peasant) dengan petani besar (farmer) dalam
jangkauan gerakan transnasional Via Campesina, dan
rakyat pedesaan yang jumlahnya lebih besar yang tidak
terjangkau.
The International Conference on Agrarian Reform
and Rural Development (ICARRD) pada bulan Maret
2006, dihadiri oleh perwakilan dari Via Campesina, koalisi-
koalisi transnasional lainnya, kelompok-kelompok aktivis
dan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pejabat pemerintahan,
mengadopsi deklarasi akhir yang menyerukan ‘solidaritas
internasional dan dukungan bagi organisasi-organisasi
petani kecil, tunakisma dan buruh pedesaan’ (ICARRD,
2006; penekanan ditambah). Pernyataan ini kembali
mengindikasikan bias yang condong pada kaum tani yang
‘terorganisir’ secara formal, dengan mengeksklusi mereka
yang tidak memiliki ruang politik untuk diatur. Sebagian
besar jaringan dan koalisi transnasional selain Via Cam-
pesina sama-sama distrukturkan di seputar konsep tentang
keanggotaan, di mana gerakan terstruktur harus menga-
667

