Page 422 - Kembali ke Agraria
P. 422

Kembali ke Agraria

               gaskan kembali pada “Deklarasi Hak Asasi Petani Indonesia 2001”.
                   Untuk mencapai jalan perubahan tersebut, beberapa agenda
               pokok reforma agraria adalah koreksi mendasar terhadap hukum
               keagrariaan yang mengukuhkan kepemilikan sumber-sumber agraria
               secara kapitalistik dan monopolistik, serta peninjauan ulang konsepsi
               mengenai hak menguasai negara yang menempatkan kekuasaan ne-
               gara yang lebih dominan dan menyingkirkan kuasa rakyat atas sum-
               ber-sumber agrarianya.
                   Diperlukan juga koreksi mendasar atas asas sektoralisme hukum,
               untuk membentuk sistem hukum terpadu, yang memberikan ruang
               hidup pada sistem-sistem hukum adat yang beragam. Pembatasan
               dan peninjauan ulang atas penguasaan tanah dan sumber-sumber
               agraria oleh badan-badan usaha untuk mencegah konsentrasi juga
               harus dilakukan. Tentu saja, dijalankannya landreform secara menye-
               luruh dan menjamin kepastian penguasaan dan penggarapan tanah
               kepada buruh tani, petani kecil, dan pekerja pedesaan lainnya tak
               bisa ditawar lagi.
                   Tetap penting untuk menyelesaikan seluruh sengketa dan konflik
               agraria dengan mengedepankan rasa keadilan dan kepentingan rakyat,
               serta penataan ulang produksi pedesaan dan disusun perencanaan
               ekonomi pedesaan yang menempatkan kepentingan pengembangan
               ekonomi rakyat, bukan kepentingan ekonomi pengusaha. Untuk itu,
               perlu ditegakkan lembaga peradilan agraria yang independen, dan
               dibentuk badan khusus untuk pelaksanaan agenda reforma agraria.
                   Untuk itu, perlu dibaca ulang capaian-capaian dari gerakan
               reforma agraria yang ada selama ini, untuk menentukan posisi baru
               di hadapan kekuatan ekonomi dan politik rezim yang (akan) berkuasa.
               Dari sinilah kita berpijak untuk memperbaiki nasib kaum buruh di
               negeri agraris ini. Satukan tekad sambil memperingati hari buruh
               sedunia hari ini. Selamat hari buruh.***



               (Artikel ini ditulis bersama oleh Usep Setiawan dan Idham
               Arsyad)

                                                                       403
   417   418   419   420   421   422   423   424   425   426   427