Page 100 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 100

Optimalisasi Akses Reform Dalam Rangka  91
                       Kesejahteraan Rakyat di Desa Rawajaya Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap
             terjadi penyimpangan pelaksanaan land reform dengan pembukaan
             investasi besar-besaran di perkebunan. Konsep agraria juga diwarnai
             perubahan makna, yaitu dengan dipisahkannya peraturan mengenai
             pertanahan dan  sumber daya agraria  lainnya  seperti  kehutanan
             dan pertambangan.  Hal  ini di kemudian hari melahirkan 3  (tiga)
             undang-undang sektoral, yaitu UU Kehutanan, UU Pertambangan
             dan UU Penanaman Modal Asing (Wiradi, 2009).
                 Pasca  disahkannya Undang-Undang Pokok  Agraria  sebagai
             induk dari  semua  peraturan  keagrariaan di  Indonesia,  realitanya
             undang-undang  yang  mengatur  tentang  pertanahan  dan  agraria
             belum mampu menghasilkan kesejahteraan secara merata kepada
             masyarakat (Sinaga, 2020). Era Reformasi menjadi  awal  dari
             gerakan-gerakan tuntutan pembaruan agraria yang semakin gencar
             disuarakan oleh masyarakat. Dengan ditetapkannya Tap MPR Nomor
             IX tahun 2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber
             Daya Alam, Reforma Agraria juga dimulai dengan perombakan dan
             pembaruan peraturan dan penataan agrana.

                 Program Gugus  Tugas Reforma  Agraria (GTRA)  beberapa
             tahun terakhir ini salah satunya difokuskan untuk memetakan dan
             mengembangkan potensi wilayah yang ada di Jawa Bagian Selatan
             terkhusus untuk wilayah Cilacap. Pertimbangannya adalah bahwa
             potensi wilayah  yang ada di area  tersebut,  saat  ini dirasa  belum
             tergarap  secara optimal,  sehingga  harapan  ke depan  untuk dapat
             mengembangkan  menjadi desa  yang  mandiri  dan  berdaya demi
             meningkatkan kesejahteraan masyarakat,  belum  terwujud.  Salah
             satu  upaya  untuk mewujudkan  hal  tersebut, langkah  awal  yang
             kiranya penting dilakukan adalah dengan cara mencermati potensi
             wilayah  secara  utuh, baik  fisik maupun non  fisik  dalam  rangka
             penyusunan roadmap pengembangannya.  Cilacap  yang  menjadi
             salah satu target pengembangan, tentu menjadi prioritas bagi Tim
             GTRA dalam rangka menyusun kajian dan roadmap pengembangan
             RA. Selain wilayah pesisir yang erat berkaitan dengan potensi pantai
             dan pariwisata,  juga perlu pula  dicermati perkembangan  serta
             potensi ekonomi seperti  UMKM, struktur perekonomian  maupun
             aspek-aspek ekonomi yang terkait dengan pertanahan, dalam rangka
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105