Page 103 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 103
94 Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
Masalah utama di Desa Rawajaya adalah rawan banjir, tanggul
jebol dan saluran irigasi yang kering pada musim kemarau. Banjir
terjadi jika hujan lebat sehingga tanggul jebol dan membanjiri
lahan pertanian. Pada bulan November 2020 lalu Responden
Pemetaan Sosial Desa Rawajaya mengalami musibah kebanjiran
yang mengakibatkan rumah tergenang dan air meluap sampai
kelahan pertanian. Bersyukurnya pada saat itu belum musim tanam
atau panen. Namun tidak jarang Responden Pemetaan Sosial Desa
Rawajaya mengalami gagal panen dikarenakan banjir.
Ketersediaan air bersih, di wilayah Rawajaya dapat dikatakan
kurang baik, rasa air asin dan berwarna kuning kecoklatan, bau
belut dan berkarat karena lokasinya berdekatan dengan pantai dan
bekas rawa sehingga air kurang bersih dan tidak bisa diminum.
Kebutuhan air bersih yang dapat diminum biasanya diperoleh
masyarakat melalui tampungan air hujan atau membeli air bersih
dengan harga Rp.5.000,00 per galon untuk kebutuhan 4 hari, dan
jika dikalkulasikan dalam sebulan dibutuhkan Rp.40.000.00. untuk
memenuhi kebutuhan air bersih. Dengan kondisi seperti ini maka
air menjadikan suatu masalah tersendiri dalam kehidupan sehari-
hari serta memerlukan biaya untuk mendapatkannya.
2. Potensi Non Fisik Desa Rawajaya
Jenis potensi usaha yang terdapat di Desa Rawajaya Kecamatan
Bantarsari adalah Perikanan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan
dan UMKM. Berdasarkan grafik jenis usaha pada Gambar 2, dapat
disimpulkan bahwa potensi usaha warga Desa Rawajaya yang paling
banyak adalah sektor pertanian sebesar 516 atau 47%. Pertanian
yang diminati oleh warga setempat yakni pertanian padi. Selain itu,
terdapat juga warga dengan potensi usaha perikanan sebesar 60 atau
5%. Dimana banyak warga yang memiliki balong dan kemudian
mereka mengelolanya sebagai budidaya ikan seperti ikan jenis air
tawar (lele,nila gurame, dan lain sebagainya). Untuk potensi usaha
pada sektor perkebunan sebanyak 47 atau 4%, sebagian warga
memiliki perkebunan kelapa, sayuran, dan ada juga yang memiliki
perkebunan buah seperti buah jeruk.