Page 138 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 138
Optimalisasi Akses Reform Dalam Rangka 129
Kesejahteraan Rakyat di Desa Rawajaya Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap
Modal banyaknya usia produktif yang ada juga dapat menopang
budidaya baik itu pembuatan cocofiber, coco brieste, coco peat
dan usaha pembuatan gula kelapa, selain itu budidaya maggot
untuk makanan ternak dan ikan, serta budidaya Azola juga
masih sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan dan
tentunya ini akan banyak menyerap tenaga kerja.
e. Prediksi sebagai faktor penghambat dan faktor pendorong
keberhasilan pelaksanaan action plan dalam penataan akses
reform serta solusi yang diambil
Faktor penghambat bidang pertanian adalah: banjir rob
tahunan, keterbatasan alat pertanian, air tanah yang menjadi
asin, saluran air yng tidak bisa dimanfaatkan dan sering adanya
hama tikus, faktor penghambat pemberdayaan non pertanian,
budidaya bahan baku kelapa kurang banyaknya orang yang
kuat dalam produksi, harga produksi yang masih murah, dan
kurangnya lahan untuk menjemur. Untuk budidaya gula cair
faktor penghambat adalah persaingan antar pengrajin gula refill
yaitu gula impor dari india yang mempunyai harga lebih rendah,
pemilihan tempat yang memerlukan banyak pertimbangan
serta kurang kesadaran masyarakat serta faktor cuaca. Faktor
penghambat budidaya azola fokus untuk penerapan azolla
sebagai pakan alternatif untuk ikan dan ternak unggas milik
warga belum ada usaha untuk menjual produk.
f. Faktor pendorong keberhasilan pelaksanaan action plan dalam
penataan akses reform
Budidaya pertanian mempunyai faktor pendorong dengan
jumlah penduduk yang besar serta banyaknya warung atau
sarana untuk mamasarkan, budidaya non pertanian, adalah
banyaknya produk yang dapat dihasilkan dari pengolahan kelapa
dan banyaknya bahan baku serta diperlukan cara dan daerah
pemasaran yang baru bukan hanya dipergunakan sendiri.
g. Solusi untuk keberhasilan pelaksanaan action plan dalam
penataan akses reform