Page 133 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 133

124    Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
                    yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
             di wilayah tersebut, 1 kg ikan mujahir adalah Rp. 20.000, sedangkan
             Ikan Gabus  per kg  adalah Rp. 180.000.  Dengan  demikian  secara
             kasar pendapatan yang dapat diperoleh oleh 1 orang pengumpul atau
             pencari ikan di lokasi tersebut adalah

                 -  1,75 kg X Rp. 20.000 = Rp. 35.000,-
                 -  0,75 kg X Rp. 180.000 = Rp. 135.000,-

                 -  Total = Rp. 170.000,-
                 Tingginya nilai  atau harga Ikan Gabus ini,  sebenarnya juga
             sudah diusahakan oleh warga untuk membudidayakannya. Namun
             yang terjadi adalah hasil atau pendapatan yang sangat berbeda jika
             dibandingkan dengan Ikan Gabus yang bersifat liar. Jika dari hasil
             budidaya, harga ikan gabus hanya dihargai Rp. 140.000,- belum lagi
             dengan ditambah beban biaya  untuk menyediakan  terpal  sebagai
             tempat maupun pakan ikan.
                 Sebuah keunikan yang juga terjadi di Dusun Gayamsari ini juga
             terlihat warga masyarakat yang lebih “Survive”. Hal ini dimungkinkan
             sebagai akibat dari kerasnya penghidupan yang ada di lokasi tersebut
             serta  terjadinya perubahan  mindset  atau pola pikir.  Secara  kasar
             sesuai informasi dari narasumber, sekitar 70% warga yang berjenis
             kelamin perempuan,  termasuk  ibu-ibu rumah  tangga  menjadi
             Tenaga Kerja Wanita di negara Taiwan, Malaysia, Hongkong, Arab
             Saudi atau Timur Tengah.

                 Solusi  di  dusun  Rawasari,  Rawakeling dan  Sitinggil  terhadap
             masalah pertanian, 1) Alternatif solusi yang diberikan oleh peneliti
             adalah  pada  tahap  sosialisasi  membagi  peserta menjadi  lebih
             kecil/kelompok.  Hal ini  sebagai  upaya  untuk masyarakat lebih
             mengetahui  terhadap pelaksanaan pengembangan padi  organik.
             Ketika sosialisasi dilakukan pada kelompok yang lebih kecil maka
             hubungan dari  instansi dan  masyarakat akan  lebih  terjalin dan
             dapat  terciptanya komunikasi  yang bagus mengenai  pelaksanaan
             pemberdayaan masyarakat. 2) Pemahaman masyarakat berikutnya
             adalah  terkait  budaya pola  tanam  yang  dilakukan petani  Desa
             Rawajaya. Pola  tanam  yang  dilakukan masih menggunakan ilmu
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138