Page 128 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 128

Optimalisasi Akses Reform Dalam Rangka  119
                       Kesejahteraan Rakyat di Desa Rawajaya Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap
             2.  Prediksi sebagai faktor penghambat dan faktor pendorong
                 keberhasilan pelaksanaan  action plan  dalam penataan
                 akses reform serta solusi yang diambil
             a.  Prediksi Faktor penghambat keberhasilan action plan Reform
                 Agraria
                 1)  Action Plan pertanian
                     Selama ini dalam kurun waktu (biasanya) setengah tahun
                     sekali dilanda banjir, terutama di Dusun Gayamsari sehingga
                     masa tanam padi (pertanian) hanya dapat dilakukan 1 kali
                     setahun pada musim kemarau, sedangkan setengah tahun
                     sisanya selalu tergenang air menjadi sebuah rawa sebagai
                     akibat dari banjir. Namun untuk 3 desa yang lain (Dusun
                     Rawakeling,  Rawasari  dan  Sitinggil) dapat dikatakan
                     pertanian  untuk masa  tanam lebih baik,  yaitu  dapat
                     dilakukan 2 kali dalam tahun. Faktor penghambat antara
                     lain  : a)  Ketersediaan alat  pertanian,  dibutuhkan  traktor
                     Untuk mengolah tanah dalam rangka penanaman padi ini,
                     sangat. Padahal tractor tersebut jumlahnya relatif terbatas
                     dan membutuhkan biaya sewa. Belum lagi terkait dengan
                     penggunaan yang  harus  bergantian  antar  petani, yang
                     bisa berkisar antara 3 hingga 7 hari untuk masing-masing
                     petani.b)     Air  tanah  yang asin,  usaha  mengambil air
                     tanah untuk pengairan tanah sawah juga pernah dilakukan,
                     namun ternyata air tanah di Desa Rawajaya ini mayoritas
                     terasa asin, ketika air tanah tersebut ditemukan, yaitu pada
                     kedalaman > 2 meter. Oleh karena itu kemudian  usaha
                     pengairan  yang  berasal  dari  air tanah tersebut tidak  lagi
                     dilanjutkan, c) Irigasi  yang  tidak dapat dimanfaatkan,
                     Sebenarnya Desa Rawajaya  ini hamper  dikelilingi  oleh
                     sungai  yang dapat diambil  sebagai  sumber air  irigasi.
                     Namun  karena  posisi  sungai  lebih  rendah  dibandingkan
                     dengan  posisi Desa  Rawajaya,  sehingga beberapa  waktu
                     yang lalu pengambilan air untuk usaha pertanian diambil
                     dengan  cara  dipompa  dari  Sungai Jakadenda,  . Ini
                     merupakan salah satu upaya dalam rangka Reforma Agraria
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133