Page 139 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 139

130    Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
                    yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
                 Untuk tanah pertanian yang ada di Gayamsari, yang hanya bisa
                 digunakan bercocok  tanam  pada musim kemarau, langkah
                 yang  diambil  dengan  penanaman  padi organik  sudah  tepat
                 walaupun  masih  perlu ditingkatkan antisipasinya  terhadap
                 hama,  pada  waktu rob penghasilan  nelayan  cukup  tinggi,
                 diharapkan produksi  ikan  bisa  dimanfaatkan untuk  sektor
                 perdagangan rumah makan bisa dicoba, untuk daerah Rawasari,
                 rawakeling dan Sitinggil, 1) sosialisasi dilakukan pada kelompok
                 yang lebih kecil maka hubungan dari instansi dan masyarakat
                 akan  lebih  terjalin dan dapat  terciptanya  komunikasi  yang
                 bagus mengenai  pelaksanaan  pemberdayaan masyarakat. 2)
                 Pemahaman masyarakat berikutnya adalah terkait budaya pola
                 tanam yang dilakukan petani Desa Rawajaya. 3) pelatihan dan
                 pendampingan  mengenai sistem pertanian sesuai pola tanam
                 yang  baik dan cara  pemeliharaannya.  Dari  pelatihan  tersebut
                 akan mengurangi kebiasaan  yang  sebelumnya  dilakukan. 4)
                 evaluasi terhadap hasil yang diperoleh. Evaluasi tersebut berupa
                 pasca pelaksanaan program  akses reform.  5)  Infrastruktur
                 optimalnya  bentuk  pengairan  sebagai  sumber daya air guna
                 memenuhi kebutuhan  lahan  pertanian.  6)  Dalam  mengatasi
                 banjir tersebut perlu adanya kerjasama dari dinas dinas terkait
                 untuk segera  memperbaiki  saluran  yang  ada.  Hal  tersebut
                 berfungsi sebagai penyalur air ketika musim hujan tiba. 7) Pada
                 saat musim kemarau sumur pantek yang tersedia di beberapa
                 lahan warga tidak dapat memenuhi kebutuhan.
             h.   Solusi Action Plan Non Pertanian
                 1)  Budidaya Sabut kelapa,  Solusi  yang  ditawarkan  oleh
                     peneliti  tentang  hambatan atau  faktor  penghambat
                     dilakukan dengan,  mengintensifkan  pendampingan dan
                     melakukan pelatihan pelatihan  yang  dapat  mendukung,
                     menghubungkan dengan dinas  perindustrian  untuk
                     mengatasi keterbatasan  alat  produksi, langkah  yang bisa
                     diambil,, serta untuk mengatasi keterbatasan tempat jemur
                     produksi bisa dicoba dibuat tempat jemur dengan sistem
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144