Page 141 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 141
132 Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
3. Usaha yang dapat dikembangkan, penanaman padi organik
bekerja (ini sudah dilakukan tinggal di kembangkan),
peternakan kambing bekerjasama dengan dinas peternakan,
pendidikan informal dengan dinas pendidikan dan PJTKI,
peningkatan sektor perdagangan dengan bekerja sama dengan
dinas perdagangan, pengembangan sektor industri rumahan
bekerjasama dengan dinas perindustrian.
4. Action Plan dan penataan akses reforma agraria yang sudah
dilakukan adalah dengan penanaman padi organik agar lebih
dioptimalkan dan antisipasi hama ditingkatkan, pembuatan
Coco fiber, Coco briete, cocopeat, budidaya gula cair, budidaya
Magot, budidaya Azola agar pemasarannya dilakukan dengan
melibatkan instansi terkait
5. Dengan modal besar dan tingginya usia produktif yang dimiliki
maka pengembangan industri rumahan dan pengembangan
sektor pertanian merupakan pilihan yang baik
6. Perbaikan mekanisme antisipasi hama harus lebih diperbaiki,
faktor penghambat pemberdayaan non pertanian adalah terkait
dengan pemasaran maka peneliti setuju dengan langkah yang
diambil dari Kantah Cilacap dengan pemasaran online dengan
pelibatan pihak ketiga di dalamnya.
F. Referensi
Abd. dan Hastuti, DRW 2007, Ekonomi Pertanian. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Abdullah, I 2010, Berpihak pada manusia: paradigma nasional
pembangunan Indonesia baru. TICI Publications, Yogyakarta
Aca, Sugandhy dan Hakim Rustam 2007. Prinsip Dasar Kebijakan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Afriliyeni, Sihaloho M, Sita R, 2021, Hubungan Reforma Agraria
Dengan Peningkatan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani,
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat,
Vol.05,No.02.
Badan Pusat Statistik 2020, Kecamatan Rawajaya Dalam Angka 2019,
katalog no. 1102001.3403040, BPS, Jakarta