Page 284 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 284

ANALISIS YURIDIS ATAS PEMBATALAN
             SERTIPIKAT KARENA CACAT ADMINISTRASI DAN
                    USAHA PREVENTIF GUNA MENCEGAH
                TERJADINYA CACAT ADMINISTRASI DALAM

                            PENERBITAN SERTIPIKAT
                      Yohanes Supama, Rofiq Laksamana, Nur Rahmanto

                            Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional



             A.  Pendahuluan
             Pendaftaran  tanah  dilakukan  untuk menjamin kepastian hukum
             dan memenuhi  kebutuhan masyarakat  serta  pemerintah (Adrian,
             2009). Muara  terakhir  dari  kegiatan  pendaftaran hak  atas  tanah,
             ialah  terbitnya  sertifikat  hak atas  tanah,  yakni diberikannya
             dokumen-dokumen tanda bukti hak, dimana diberlakukan sebagai
             pembuktian yang  kuat  akan  pemilikan hak  atas  tanah (Ps.  19 (2)
             UUPA). Dokumen sebagaimana tersebut, diterbitkan  oleh Kepala
             Kantor Pertanahan dapat berupa Surat Keputusan Pemberian Hak
             Atas Tanah (SKHAT) dan/atau sertipikat hak atas tanah. Keputusan
             atau produk yang dikeluarkan oleh pejabat negara tersebut dikatakan
             sebagai  keputusan administrasi.    Selanjutnya apabila dikemudian
             hari  produk  tata  usaha  administrasi  negara  yang  berupa SKHAT
             atau  sertipikat  hak atas  tanah  terbit ada cacat administrasi atau
             menimbulkan kerugian kepada pihak lain, maka produk administrasi
             negara tersebut bisa dibatalkan atau digugat ke peradilan.


             B.  Sertipikat sebagai produk Tata Usaha Negara
                 Sertipikat  diterbitkan melalui  prosedur  tertentu  yang  harus
             mengikuti  mekanisme  sebagaimana  yang  diatur dalam  peraturan
             perundangan, sehingga diharapkan dapat dihasilkan produk hukum
             yang memberikan jaminan kepastian hukum bagi  pemegang
             haknya maupun  pihak lain  yang  akan melakukan  perbuatan
             hukum yang  objeknya  bidang  tanah/hak  atas  tanah yang  sudah
   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289