Page 162 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 162
Pembangunan JUT untuk memberikan dukungan aksesibilitas
ke lahan milik petani yang akan memperlancar kegiatan pengelolaan
dan perawatan lahan pertanian (Warno, Wawancara 6 Maret 2024).
Gambar 28 menunjukkan kondisi jalan di lahan pertanian yang
disesuaikan dengan kebutuhan sektor tersebut agar nantinya tidak
digunakan oleh masyarakat menjadi lahan terbangun. Penggunaan
alat dan mesin pertanian membutuhkan kondisi jaringan jalan yang
baik agar digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Pemerintah
daerah meningkatkan kualitas jalan menggunakan bahan cor beton
yang dapat menahan beban berat saat pengangkutan hasil panen.
Lokasi peningkatan kualitas jaringan jalan dan pembuatan jalan baru
tidak hanya pada lokasi yang seluruhnya lahan pertanian, tetapi juga
pada lokasi yang menjadi tempat pengolahan, penyimpanan, dan
pemasaran sektor pertanian. Kajian yang dilakukan oleh Arowolo
& Deng (2018) bahwa pembangunan infrastruktur jalan memiliki
hubungan positif terhadap pembangunan pertanian. Pembangunan
JUT di Kabupaten Sleman diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian para petani, pengembangan agribisnis yang lebih
besar, dan mempertahankan ketahanan pangan bagi masyarakat yang
saat ini mulai rawan. Pembangunan ini difokuskan pada kawasan
Sleman Barat yang menjadi pemasok terbesar padi yang dilanjutkan
pada kawasan Sleman Utara. Penggunaan jalan tidak akan lepas
dari incaran masyarakat untuk membangun permukiman, sehingga
pemerintah daerah telah menyesuaikan lebar jalan untuk JUT yang
dianggap cukup untuk pengangkutan kegiatan pertanian dan tidak
akan diperlebar lagi untuk saat ini.
Jaringan irigasi turut diperhatikan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Sleman yang menjadi basis utama untuk memenuhi
kebutuhan suplai air bagi tanaman pertanian. Kabupaten Sleman
telah memiliki 875 unit jaringan irigasi dengan panjang saluran
mencapai 436,198 km (Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, 2021a).
Kondisi lahan pertanian yang saat ini banyak berubah menjadi lahan
terbangun tidak membuat pemerintah daerah untuk melanjutkan
ketersediaan jaringan irigasi yang baik bagi para petani (Warno dan
Nurhayati, Wawancara 6-7 Maret 2024). Pembangunan jaringan
BAB IV 131
Dinamika Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian