Page 167 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 167
Faktor tekanan dapat mempercepat faktor penyebab tersebut
dalam alih fungsi lahan pertanian yang disebabkan tiga faktor.
Pertama, kemudahan birokrasi dalam perizinan pemanfaatan
ruang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman
kepada investor. Perizinan tersebut menjadi inkonsistensi dalam
praktisinya dikarenakan koordinasi antara instansi berbeda-beda
dan implementasi pemberian izin yang fleksibel sesuai dengan
kebutuhan yang menguntungkan seperti sektor perdagangan,
pariwisata, dan permukiman. Kedua, infrastruktur memberikan multi
manfaat bagi multi sektor. Jaringan jalan yang merata dan memadai
dimanfaatkan masyarakat untuk membuat permukiman dan tempat
usaha. Transportasi umum juga sudah menjangkau berbagai wilayah
menjadi nilai positif untuk membuat lahan terbangun yang lokasinya
jauh dari area padat. Ketiga, keindahan alam menjadi daya tarik bagi
masyarakat untuk memiliki tempat tinggal yang nyaman. Nuansa alam
seperti persawahan menjadi cocok untuk melepas penat dari kegiatan
pekerjaan. Pelaku bisnis juga membangun tempat usahanya seperti
rumah makan, vila, dan rekreasi di lahan persawahan. Keindahan
sungai dilirik oleh pelaku bisnis untuk membangun tempat usaha
dengan konsep river view. Wisata Gunung Merapi juga berkembang
pesat dengan pembangunan di Kaliurang. Lingkungan yang sangat
dingin menjadi nilai lebih bagi para wisatawan untuk mencari vila
dan rumah makan dengan konsep mountain view.
Berbagai permasalahan dari faktor penyebab dan tekanan
menunjukkan kondisi saat ini yang telah terjadinya perubahan pada
subjek dan objek di sektor pertanian. Pertama, perubahan lahan
pertanian menjadi lahan terbangun secara ekstrem. Lahan sawah
mengalami penurunan secara drastis yang tahun 2003 masih menjadi
yang tertinggi penggunaan tanahnya seluas 30.092,713 ha, kemudian
tahun 2023 tidak menjadi yang terluas penggunaan tanahnya
seluas 17.854,424 ha. Prediksi menunjukkan tren penurunan pada
tahun 2033 seluas 14.514,337 ha dan tahun 2043 berkurang kembali
menjadi 11.739,214 ha. Lahan kebun/tegalan mengalami penurunan
yang tahun 2003 seluas 12.722,015 ha, kemudian tahun 2023 seluas
11.120,274 ha. Prediksi menunjukkan tren penurunan pada tahun 2033
136 Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian