Page 161 - PELAYANAN TATA RUANG DAN PERTANAHAN DALAM MEMBANGKITKAN IKLEM PEREKONOMIAN
P. 161
Kesimpulan
Indonesia sudah berkomitmen untuk benar-benar mencapai
seluruh tujuan SDGs pada 2030 (Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional, 2021). Ini menyiratkan fakta bahwa hanya 9 (sembilan)
tahun tersisa bagi Indonesia untuk membuktikan komitmennya.
Kenyataan jika Indonesia adalah negara kepulauan dengan suku,
agama, dan bahasa yang berbeda-beda menimbulkan tantangan
tersendiri untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Ditambah lagi,
pembangunan global diperkirakan mengalami kemunduran akibat
Pandemi COVID-19 sehingga tantangan untuk mencapai SDGs
semakin besar (Abidoye dkk, 2021). Menariknya, tujuan SDGs
berhubungan satu sama lain sehingga mencapai suatu tujuan akan
berkontribusi untuk mencapai tujuan lainnya. Dengan banyaknya
korban COVID-19 yang berjatuhan di Indonesia, rapuhnya sistem
kesehatan, dan kontraksi perekonomian, Indonesia butuh strategi
baru untuk mencapai tujuan SDGs di masa new normal. Strategi
ini bisa diwujudkan melalui perbaikan tata kelola industri sawit
yang mempengaruhi pencapaian 5 tujuan SDGs nasional yaitu
tujuan ke-3, ke-8, ke-12, ke-13, dan ke-15. Pembenahan sektor sawit
di Indonesia adalah salah satu cara mengejar pemenuhan tujuan
SDGs nasional mengingat ada banyak aspek keberlanjutan yang
dilanggar dalam sektor tersebut. Kerja sama lintas sektor adalah
salah satu hal yang tidak dapat terelakkan dan harus dilakukan.
Semua pihak yang berada dalam rantai pasok sawit harus terlibat
menyelesaikan masalah yang telah mengakar ke dalam aspek
politik, ekonomi, sosial, dan budaya ini.
Daftar Pustaka
Abidoye, B., Felix, J., Kapto, S., & Patterson, L. (2021). Leaving
No One Behind: Impact of COVID-19 on the Sustainable
142 Pelayanan Tata Ruang dan Pertanahan
Dalam Membangkitkan Iklim Perekonomian