Page 47 - PELAYANAN TATA RUANG DAN PERTANAHAN DALAM MEMBANGKITKAN IKLEM PEREKONOMIAN
P. 47
buatan, hingga wisata budaya. Wisata yang dapat dinikmati di
kawasan Puncak Bogor, antara lain tea walk, menunggang kuda,
paralayang, outbond, dan fotografi. Selain itu, pengunjung juga
bisa menikmati wisata buatan, seperti Taman Safari Indonesia,
Jungle Land, Taman Wisata Matahari, dan lain sebagainya. Tak
kalah menarik, untuk wisata budaya, pengunjung juga bisa melihat
Kampung Budaya Sindang Barang, Situs Batu Tulis Ciaruteun,
Kampung Adat Urug di Kecamatan Sukajaya, Bellacampa,
Kampung Cina, Pura Parahyangan Agung Jagatkarta, dan 19 Benda
Cagar Budaya. Adanya semua potensi wisata tersebut, tentu saja
Kabupaten Bogor memiliki daya tarik pariwisata yang cukup tinggi.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan semakin menjamurnya
pembangunan tempat penginapan dan rumah makan di sekitar
lokasi wisata. Apabila pembangunan ini masih sesuai dengan batas
wajar tentu tidak akan menjadi masalah, tetapi seiring berjalannya
waktu justru semakin marak pendirian bangunan liar di kawasan
yang seharusnya menjadi kawasan lindung/tidak diperbolehkan
untuk didirikan bangunan.
Permasalahan tata ruang menjadi hal yang penting untuk
diperhatikan. Banyak pembangunan yang tidak sesuai dengan
peruntukan dalam RTRW yang berlaku di Kabupaten Bogor.
Seharusnya, pembangunan tempat penginapan dan rumah
makan memperhatikan kondisi tanah, kemiringan lereng, curah
hujan, daerah resapan air, dan faktor-faktor lain yang harus
dipertimbangkan sebelum mendirikan bangunan. Akibat dari
maraknya pelanggaran tata ruang tersebut, kondisi alam daerah
Puncak semakin memprihatinkan. Bencana alam pun tak dapat
terelakkan. Contoh, Januari 2021 terjadi banjir bandang dan tanah
longsor di Desa Tugu Selatan, Cisarua (Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bogor, 2021). Berbagai bencana
alam ini tentu bukan terjadi sekali ini saja, tetapi kerap melanda
28 Pelayanan Tata Ruang dan Pertanahan
Dalam Membangkitkan Iklim Perekonomian