Page 89 - PELAYANAN TATA RUANG DAN PERTANAHAN DALAM MEMBANGKITKAN IKLEM PEREKONOMIAN
P. 89
vital guna pengambilan keputusan secara akurat, mudah, cepat,
dan efisien. Hingga saat ini, pemerintah Indonesia telah berupaya
menyediakan informasi geospasial kepada publik. Namun, dalam
realitasnya keterbukaan informasi geospasial tersebut masih
belum benar-benar terbuka. Data geospasial yang semestinya
menjadi masukan utama tersedianya informasi geospasial
sering kali menjadi sumber permasalahan yang menyebabkan
informasi geospasial tidak dapat dimanfaatkan. Ketimpangan
data pertanahan, tumpang tindih data pertanahan, dan kualitas
data pertanahan menjadi permasalahan klasik yang tidak dapat
dihindari. Masalah pertanahan yang ada pada saat ini bukan
hanya bersumber dari akumulasi persoalan terkini tetapi terkait
pula dengan aspek historis dan dinamika sosial politik yang
terjadi selama ini. Tidak kalah penting, akses dan aksesibilitas
dalam mendapatkan dan mengolah data pertanahan untuk tujuan
tertentu menjadi permasalahan utama yang kerap terjadi. Jika hal
ini terus dibiarkan, tentu akan menghambat tercapainya tujuan
pembangunan berkelanjutan Indonesia di masa mendatang.
Sudah saatnya membenahi akses dan aksesibilitas guna terciptanya
kualitas informasi geospasial yang baik.
Simbiosis Data dan Informasi
Data dan informasi adalah dua hal yang saling berkaitan erat.
Data yang baik akan menghasilkan informasi yang baik begitu pula
sebaliknya. Tanpa tersedianya data yang baik, dunia menjadi buta
dan tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik disebutkan bahwa informasi merupakan luaran
dalam bentuk keterangan, pernyataan, gagasan yang dihasilkan
dari serangkaian proses pengolahan dan analisis data yang
mengandung nilai dan makna. Hal ini juga berlaku dalam bidang
70 Pelayanan Tata Ruang dan Pertanahan
Dalam Membangkitkan Iklim Perekonomian