Page 90 - PELAYANAN TATA RUANG DAN PERTANAHAN DALAM MEMBANGKITKAN IKLEM PEREKONOMIAN
P. 90

pertanahan,  informasi  geospasial  yang  baik  akan  terwujud  jika
            didukung oleh data geospasial yang baik.
                Kondisi data pertanahan di Indonesia saat ini dapat dikatakan
            masih cukup memprihatinkan.  Data-data  pertanahan Indonesia
            saat ini masih banyak yang tersedia secara konvensional (Marni,
            2015). Kondisi data yang konvensional memiliki banyak kekurangan
            di  antaranya  tidak ringkas,  butuh ruang  yang  besar  sebagai
            tempat  penyimpanan,  sulit dibawa  ke  mana-mana,  dan  sulit
            untuk melakukan transaksi tukar-menukar data. Kondisi semakin
            diperparah jika terdapat kerusakan atau kesalahan terhadap data
            tersebut, perlu mengulang dari awal. Dari segi kualitas, data-data
            pertanahan  masih  memiliki kualitas yang  rendah.  Masih  sering
            ditemui  ketimpangan antara  buku  tanah  tekstual dan digital.
            Hal ini mengakibatkan data belum terintegrasi dengan baik dan
            validitas data belum terjamin secara hukum (Lubis dkk., 2018).
                Salah  satu  kunci  utama  terciptanya  keterbukaan  informasi
            publik adalah menyediakan data yang ada harus dapat diakses di
            mana pun kapan pun, dan oleh siapa pun. Keterbukaan informasi
            publik bukan hanya informasinya  saja yang  terbuka, melainkan
            informasi yang ada harus terintegrasi sehingga dapat digunakan
            untuk  arsip  jangka  panjang.  Prinsip-prinsip  dari  Open Building
            Information Modeling (OpenBIM) berupa interoperabilitas
            (interoperability),  terbuka  (open),  reliabel  (reliable),  kolaborasi
            (collaboration), fleksibilitas  (flexibility),  dan  keberlanjutan
            (sustainability) cocok diterapkan dalam mewujudkan keterbukaan
            informasi publik yang baik khususnya informasi geospasial (Petrie,
            n.d.).  Pertama,  interopabilitas, artinya aplikasi  yang digunakan
            untuk menyampaikan informasi  geospasial  dapat berinteraksi
            ke  berbagai aplikasi  lainnya  tanpa ada  hambatan dan  reduksi
            informasi. Kedua, terbuka, artinya informasi geospasial yang ada
            dapat diakses  secara gratis dan  open license  untuk digunakan



                                                 Keterbukaan Informasi Publik     71
                                    sebagai Bentuk Kemudahan Pelayanan Pertanahan
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95