Page 92 - PELAYANAN TATA RUANG DAN PERTANAHAN DALAM MEMBANGKITKAN IKLEM PEREKONOMIAN
P. 92

permasalahan. Penting bagi pemerintah menjadikan masyarakat
            paham  terhadap  data  dan  informasi  geospasial  yang  telah
            disediakan.  Tidak  menutup  kemungkinan  masyarakat  tidak
            mengakses data dan  informasi geospasial  dikarenakan  mereka
            tidak mengerti bagaimana cara melakukannya.

                Upaya  yang  dapat  dilakukan  dalam  peningkatan  layanan
            informasi geospasial adalah dengan cara  mereduksi  penghalang
            antara  pemerintah  dan masyarakat baik  secara  teknis, hukum,
            maupun  administratif. Penghalang  utama  yang menjadi
            permasalahan aksesibilitas data  pertanahan  yaitu  prosedur
            layanan, waktu layanan, dan biaya layanan. Dari aspek prosedur
            layanan, dapat dilakukan upaya mempersingkat alur pengaksesan
            data. Semakin cepat data dapat diakses maka semakin cepat pula
            pengambilan kebijakan keputusan dapat dilakukan. Hal ini sangat
            menguntungkan bagi semua pemangku kepentingan. Aksesibilitas
            terhadap data  memicu  keterbukaan  pengetahuan dan  potensi
            baru dari aspek spasial, sosial maupun ekonomi. Berkaitan dengan
            waktu  layanan,  pemerintah dapat  melakukan  percepatan waktu
            tunggu layanan  sehingga  pengguna layanan  akan melakukan
            repeat order di masa mendatang karena puas dengan layanan yang
            diberikan. Mengenai biaya layanan pertanahan, saat ini Indonesia
            merupakan negara  ASEAN  dengan biaya layanan  pertanahan
            tertinggi. Pengurangan terhadap biaya layanan pertanahan tentu
            sangat  diharapkan  (Sugoto,  2020).  Upaya-upaya  yang  dilakukan
            ini juga bermaksud untuk menghindari masyarakat memilih jasa
            ilegal yang ditawarkan oleh oknum-oknum nakal.
                Dalam  mewujudkan akses dan aksesibilitas  yang  memadai
            tentu dibutuhkan kerjasama berbagai pihak termasuk pemerintah,
            stakeholder, hingga masyarakat. Dengan kontribusi nyata setiap
            pihak niscaya Indonesia dapat dengan mudah mewujudkan tujuan





                                                 Keterbukaan Informasi Publik     73
                                    sebagai Bentuk Kemudahan Pelayanan Pertanahan
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97