Page 156 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 156

Evaluasi Proses Pendaftaran Tanah  ...     139

            informasi yang ada untuk membatu reformasi pertanahan di negara
            berkembang (Enemark, 2010).
                 Dalam sebuah sistem Kadaster pelaku utama di lapangan  adalah
            Surveyor  Kadaster,  dengan  fungsi  utamanya  adalah  menyediakan
            data-data yang berhubungan dengan informasi spasial ke pengguna
            dalam hal ini masyarakat. Surveyor Kadastral sebagai ujung tombak
            pengumpulan  data-data  kadaster  yang  merupakan  pelengkap  dari
            sistem  Pendaftaran  Tanah  memainkan  peran  yang  sangat  penting
            dalam  keberhasilan sistem Pendaftaran Tanah. Di beberapa negara
            maju seperti halnya negara-negara di Uni Eropa, Australia dan Asia
            penggunaaan Surveyor Kadastral Swasta dalam pengukuran  sudah
            merupakan sesuatu yang jamak untuk membantu pekerjaan Surveyor
            Kadaster  pemerintah.  Sebagai contoh di Eropa  terdapat  organisasi
            bernama Geometer Europas yang merupakan sebuah organisasi pro-
            fesi bagian dari CLGE atau Asosiasi Surveyor Kadastral Eropa, yang
            beranggotakani  Surveyor  Kadastral  Pemerintah  maupun  Surveyor
            Kadastral Swasta. Menurut publikasi yang diterbitkan oleh Organi-
            sasi  tersebut    terdapat  beberapa  keuntungan  dengan  melibatkan
            penggunaan Surveyor Kadastral Swasta dalam pengukuran kadaster.
            Keuntungan tersebut bisa dilihat dari dua hal yaitu:
            a)  Keuntungan secara ekonomi,  Birokrasi menjadi lebih ramping
               karena  pemerintah  mempekerjakan  lebih  sedikit  orang  dan
               layanan yang diberikan oleh surveyor swasta sesuai dengan harga
               pasar karena surveyor swasta selalu berkompetisi dalam melaku-
               kan pelayanan.
            b) Keuntungan sosial,  pemerintah tidak terlalu terlibat lagi dalam
               sengketa pertanahan karena surveyor swasta diberikan tanggung-
               jawab dalam menangani permasalahan pengukuran bidang tanah
               (Europas, 2006).
                 Di Indonesia pemberdayakan pihak swasta dalam proses pendaf-
            taran tanah dimulai sejak dikeluarkannya Peraturan Menteri Negara
            Agraria  /Kepala  Badan  Pertanahan  Nasional  Nomor  2  Tahun  1998
            tentang Surveyor Berlisensi dan Keputusan Menteri Negara Agraria/
            Kepala  Badan  Pertanahan  Nasional  Nomor  8  Tahun  1998  tentang
            Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala
            Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 1998 tentang Surveyor
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161