Page 70 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 70

Pembukaan perkebunan kelapa sawit memberikan dampak
                yang berbeda-beda  bagi  masyarakat  lokal.  Dalam penelitian
                ini, Julia dan White menyoroti dampak yang dirasakan

                perempuan Dayak Hibun di Dusun Anbera, Desa Dabat,
                Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Sebagai gambaran
                awal, sebagian besar perempuan Dayak Hibun putus sekolah
                setelah menyelesaikan SD. Usia pernikahan rata-rata berkisar
                antara 13- 20 tahun. Dewan Adat Hibun mengampu urusan
                adat masyarakat Hibun.
                     Sebelum perkebunan kelapa sawit dibuka, masyarakat

                menanam karet, beras, serta ladang campuran. Lahan adat terdiri
                dari tiga jenis, yakni lahan kolektif (poyotono), lahan milik klan
                atau satu keturunan keluarga (poyotiant), dan lahan individual
                dari warisan. Perempuan Dayak Hibun berhak mendapatkan
                warisan  tanah  sama  seperti  laki-laki.  Mereka  mendapat  hak
                mengakses tanah komunal adat dan hutan, sama seperti laki-
                laki. Hanya saja, perempuan tidak terlibat dalam struktur formal
                kepemimpinan adat.
                     Ketika perusahaan hendak membuka perkebunan sawit,

                perusahaan mendekati pemimpin formal maupun informal,
                yang terdiri dari pemimpin adat, pemimpin masyarakat lokal,
                guru, pemimpin keagamaan, dan lain-lain. Perempuan Dayak
                Hibun Dusun Anbera tidak ikut terlibat dalam pengambilan
                keputusan pembukaan perkebunan sawit, sebab semua
                pemimpin tersebut berjenis kelamin laki-laki. Para pemimpin
                ini ditugasi untuk memberi tahu warga lain, termasuk para

                perempuan. Mereka mendapatkan bayaran untuk melakukan
                tugas tersebut, juga untuk mendaftar sebanyak mungkin petani
                kecil ke dalam skema inti-plasma. Di kemudian hari, mereka
                bersama dengan kepala desa, anggota kepolisian dan militer,
                direkrut  sebagai Satuan  Pelaksana (Satlak)  perusahaan  yang
                digaji tiap bulan.



                                           35
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75