Page 66 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 66
___________________________________________________
Contoh Anotasi sekitar 700 kata
Soepomo. 1936. “Het Vervreemdingsverbod van Inlandsche
Gronden. (Praeadvis Raden Mr. Soepomo in het Indische
Juristencongres, 1936)”, Indisch Tijdschrift van het Recht, 144:
Bijlage, 85- 145. 60 halaman.
Kata Kunci: Peraturan agraria kolonial, hak atas tanah,
masyarakat pribumi.
Het Vervreemdingsverbod van Inlandsche Gronden atau Larangan
Pengalihan Hak Tanah Masyarakat Pribumi kepada Non-
Pribumi ditulis Soepomo untuk presentasinya sebagai satu dari
dua pembicara utama (key note speaker) di Kongres Juris Hindia
Belanda tahun 1936. Esai ini kemudian dipublikasikan secara
utuh dalam edisi khusus Indisch Tijdschrift van het Recht, atau Jurnal
Hukum Hindia, di tahun yang sama.
Vervreemdingsverbod adalah larangan pengalihan hak tanah
masyarakat pribumi kepada non-pribumi yang dituangkan
sebagai undang-undang dalam Staatsblad 1875 No. 179.
Undang-undang ini merupakan bagian dari seri undang-undang
pertanahan Hindia Belanda yang mencerminkan politik agraria
pemerintah kolonial.
Redaksional dalam undang-undang mengenai Vervreemdingsverbod
adalah sebagai berikut: dat gebruiksrecht op grond niet vatbaar
is voor vervreemding door Inlanders aan niet-Inlanders, zoodat alle
overeenkomsten, die zoodanige vervreemding, rechtstreeks of zijdelings ten
doel hebben, van rechtswege nietig zijn (bahwa hak pakai atas tanah
tidak dapat dialihkan [vervreemd] oleh rakyat pribumi kepada
non-pribumi, sehingga semua perjanjian, seperti pengalihan
31