Page 484 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 484

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               Dan saya telah berbicara di berbagai tempat untuk menyam-
               paikan gagasan-gagasan penting yang berkaitan dengan
               reforma agraria ini. Tetapi saya tahu, pada hari ini tidak
               semua yang hadir di sini ikut di dalam kegiatan-kegiatan
               yang telah kita lakukan sejak September.
                   Karena itu, izinkan saya menyampaikan sedikit saja
               aspek globalnya, kenapa pemerintah, Bapak Presiden, men-
               canangkan gerakan pembaruan agraria nasional. Dan beliau
               memutuskan akan beliau pimpin sendiri melalui Badan
               Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Ada mandat
               konstitusi dan ada mandat Undang-Undang yaitu pasal 33
               ayat (3) yang diturunkan dari Pembukaan Undang-Undang
               Dasar 1945. Ada Undang-Undang Pokok Agraria, ada TAP
               MPR No. IX Tahun 2001, ada Perpres No. 10 Tahun 2006
               yang di sana secara jelas mengharuskan setelah lahirnya
               Undang-Undang Pokok Agraria Tahun 1960 negara berke-
               wajiban untuk menyelenggarakan reforma agraria.
                   Di dalam perjalanannya memang masih belum seperti
               yang kita harapkan. Oleh karena itu, pada saat Bapak Presi-
               den menjadi Menko Polkan pada tahun 2000, gagasan
               mengenai reforma agraria ini telah beliau bahas secara men-
               dalam di dalam kaitannya dengan tataran yang beliau pikir-
               kan mengenai revitalisasi pertanian dan revitalisasi pedesaan
               sebagai suatu keharusan, untuk mengembangkan kehidupan
               masyarakat pedesaan dan di pertanian, sedemikian rupa
               untuk kesejahteraan perkotaan menjadi sedemikian baik.
               Itu pertama, yakni tataran normatif.
                   Selanjutnya, dalam sejarah Republik Indonesia, teruta-
               ma sejak Bung Karno menyatakan bahwa kita menjalankan
               Reforma Agraria pada bulan Agustus Tahun 1960 dan diikuti

                                                                  437
   479   480   481   482   483   484   485   486   487   488   489