Page 486 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 486

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               likan tanah di tanah air.
                   Ada di antara kita yang memperoleh hak untuk menge-
               lola tanah dalam skala besar, tetapi tidak kita manfaatkan.
               Tetapi banyak juga sebenarnya warga kita yang untuk men-
               dapatkan akses mengelola tanah itu tidak tersedia. Ini perso-
               alan yang sangat mendasar yang kita hadapi. Belum lagi
               berkaitan dengan persoalan konversi tanah pertanian di
               daerah-daerah pertanian utama kita. Dan juga berkaitan
               dengan keharusan dan kenyataan hidup bahwa ada transfor-
               masi ekonomi yang membutuhkan pengadaan tanah dan
               perubahan penggunaan tanah yang sebagaimana tadi
               disampaikan Pak Fauzi Wibowo demikian mendasarnya
               persoalan kita.
                   Persoalan-persoalan ini kalau kita rangkum secara kese-
               luruhan, mengharuskan kita untuk melaksanakan dua lang-
               kah besar. Dan dua langkah besar ini kita kemas dalam satu
               pengertian besar yaitu gerakan pembaruan agraria nasional
               atau reforma agraria yaitu: Pertama, menata kembali sistem
               politik, sistem hukum pertanahan kita yang notabene kita
               tahu persoalan-persoalan sengketa pertanahan ini tidak lepas
               dari dinamika politik yang terjadi di tanah air. Kalau kita
               menyadari penuh, isi dari Undang-Undang Pokok Agraria
               adalah kita membangun suatu basis hukum pertanahan
               nasional untuk menyelesaikan persoalan-persoalan perta-
               nahan di tanah air yang tahun 60 dikeluarkan masa transi-
               sinya 20 tahun sampai tahun 1980. Kenyataannya kemudian
               justru dinamika politik membangkitkan kembali persoalan-
               persoalan pertanahan yang seharusnya sudah selesai pada
               tahun 1980 itu.
                   Jadi, persoalan hukum sudah tertata, tapi ternyata ada

                                                                  439
   481   482   483   484   485   486   487   488   489   490   491