Page 528 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 528
Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007
BEBERAPA LANGKAH POKOK PERLU DITEMPUH
Pertama, mendorong otonomi dan desentralisasi agar
benar-benar memberi kemajuan bagi peningkatanpeningkatan
benar - benar memberi kemajuan bagi
kesejahteraan rakyat terutama pada wilayah KTI.
– Ruang (termasuk tanah) yang tersedia sangat luas
harus dimanfaatkan secara optimal bagi
kesejahteraan rakyat.
– Potensi yang terkandung di daerah digali dengan
baik.
– Otonomi dan desentralisasi juga harus benar-benar
hk
t k
di diarahkan untuk membangun perdesaan yang saat
b
d
t
ini dihuni oleh sekitar 52 persen penduduk
Indonesia. Dengan perdesaan yang lebih maju,
pembangunan antar kota – desa akan lebih merata
dan pemerataan pendapatan akan lebih baik.
Kedua, kebijakan ekonomi nasional bersifat proaktif dan
menyeluruh di dalam mendorong pemerataan pembangunan
antar wilayah dan pembangunan pertanian.
– Insentif investasi, termasuk perpajakan, untuk
mendorong pembangunan daerah-daerah tertinggal perlu
dikembangkan secara dinamisdinamis.
dikembangkan secara
– Pembangunan infrastruktur perlu mengarah ke luar Jawa.
Ketiga, meningkatkan aspek kepastian dan pemanfaatan
penggunaan tanah.
– Pembangunan ekonomi tidak akan berjalan dengan baik
apabila unsur kepastian dan pemanfaatan penggunaan
tanah tidak dapat dijaga.
– Penyelesaian masalah, sengketa, dan konflik pertanahan
sangat penting di dalam meningkatkan unsur kepastian
tanah dalam pembangunan ekonomi.
– Kebijakan fiskal juga diharapkan secara progresif mampu
berperan untuk meningkatkan produktivitas tanah
dengan sistem pajak yang tepat.
481

