Page 544 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 544

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               bagaan  termasuk peraturan yang mengatur tentang peng-
               gunaan air, dan pengakuan formal terhadap hak pemakaian
               secara adat dan comunal dalam cara-cara yang bersifat
               transparan, dapat ditegakkan, dan consisten dengan kepen-
               tingan rakyat. Deklarasi Porto Alegre ini.
                   Di Gorontalo kami menjalankan kebijakan pem-
               bangunan pertanian dengan pendekatan agropolitan yang
               kemudian ditindaklanjuti dengan reformasi agraria meskipun
               masih dalam skala lokal. Pendekatan agropolitan adalah sta-
               tus strategi untuk pengembangan pedesaan dengan membe-
               rikan pelayanan perkotaan di kawasan pedesaan. Dalam
               kebijakan ini, petani ditempatkan sebagai  customer agar
               kebutuhan (need) dan keinginannya  (want) dapat terpenuhi.
               Kebutuhan dasar petani yang berkaitan dengan produksi
               dan pemasaran dilayani di sentra-sentra agropolitan,  Goron-
               talo sentra agropolitan berada di kecamatan.
                   Tujuan utama kebijakan agropolitan adalah mening-
               katkan pendapatan petani melalui efesiensi biaya produksi,
               peningkatan harga produk dan membuka akses finansial
               ke petani.  Ini sejalan dengan teori ekonomi elementer, nilai
               moneter dari suatu produk akan terbagikan habis kepada
               pembayaran factor-faktor produksi yang terlibat dalam
               menghasilkan produk yang bersangkutan. Oleh karena itu,
               agar manfaat ekonomi dari pembangunan ekonomi daerah
               dapat dinikmati seara nyata oleh rakyat daerah yang ber-
               sangkutan, maka kegiatan ekonomi yang dikembangkan
               dalam pembangunan ekonomi haruslah kegiatan ekonomi
               yang mendayagunakan sumberdaya yang terdapat atau
               dikuasai/dimiliki daerah yang bersangkutan. Untuk
               Gorontalo adalah ekonomi jagung.

                                                                  497
   539   540   541   542   543   544   545   546   547   548   549