Page 545 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 545

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

                Salah satu hambatan yang dihadapi oleh sebagian besar
            petani adalah hambatan modal untuk berproduksi. Mayo-
            ritas aset yang dimiliki oleh petani tidak layak bank (un-
            bankable), sementara mereka butuh modal untuk berpro-
            duksi. Saya terinspirasi oleh pemikiran Hernando de Soto
            bahwa keterbelakangan yang diidap oleh masyarakat negara
            berkembang terutama kaum tani adalah berkaitan dengan
            masalah ketiadaan akses terhadap sumber-sumber ke-
            uangan ini. Hak atas kekayaan (property right) di negara
            berkembang masih bersifat informal, ini harus diubah
            menjadi formal. Untuk menyelesaikannya perlu ada itikad
            baik dari pemerintah untuk menuntut petani agar  mela-
            kukan sertifikasi aset sehingga menjadi layak bank (bank-
            able).
                Kami mengikuti pemikiran Hernando de Soto  bahwa
            pemberian status hukum bagi sektor informal adalah salah
            satu inti dari pemberdayaan sektor informal seperti yang
            tertuang dalam bukunya The Mistery of Capital: Why Capi-
            talism Triumphs in the West and Fails Everywhere Else. Melalui
            penelitiannya di Peru sekitar tahun 1980-an, de Soto mene-
            mukan bahwa banyak kegiatan usaha di sektor informal
            ternyata tidak memiliki izin usaha. Hasil temuannya itu me-
            mbuat pemerintah Peru menyadari bahwa ternyata tulang
            punggung perekonomian Peru adalah sektor informal.
                Hernando de Soto dengan dukungan pemerintah Peru
            dan bantuan dana dari USAID, bersama rekan-rekannya
            mulai memfasilitasi perolehan status kepemilikan yang sah
            atas 300.000 usaha sektor informal di Peru, termasuk
            kepemilikan atas lahan dan rumah mereka. Kemudian, difa-
            silitasi juga perolehan pinjaman dari lembaga pemberi kredit

            498
   540   541   542   543   544   545   546   547   548   549   550