Page 872 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 872
Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007
6. Penutup: Beberapa Isu Kunci untuk Keberhasilan
Reforma Agraria
Menyadari bahwa program reforma agraria merupakan
rangkaian kegiatan yang sangat kompleks dan pelik, maka
pelaksanaan program ini agar dapat berhasil baik harus
didasarkan pada konsep pentahapan yang jelas. Konsep
pentahapan ini perlu direncanakan dengan cermat dan terinci
agar proses pembaruan terkelola baik dan mencapai tujuan
yang diharapkan. Selain itu, supaya semua rangkaian ke-
giatan reforma agraria dapat berjalan lancar di berbagai
tataran, maka juga penting untuk menentukan distribusi
peran antar berbagai level pemerintahan maupun pihak-
pihak lain yang berkepentingan (Prosterman et al, 2007).
Lebih lanjut, Prosterman et al (2007) menyebut enam
tahapan yang sangat krusial dalam pelaksanaan reforma
agraria yang prosedur, mekanisme dan peran berbagai pihak
di dalamnya harus didefinisikan secara jelas. Keenam
tahapan itu adalah sebagai berikut:
1. Tahap identifikasi tanah-tanah dan memperkirakan
jumlah penerima manfaat di level provinsi dan kabu-
paten.
2. Tahap identifikasi desa-desa yang terkait dengan masing-
masing obyek reforma agraria.
3. Tahap penentuan jumlah keluarga yang akan menerima
tanah, rata-rata ukuran bidang tanah yang dialokasikan,
serta keluarga mana yang bakal menerima.
4. Tahap mengorganisir keluarga-keluarga yang akan
berpartisipasi dalam pelaksanaan reforma agraria.
5. Tahap alokasi tanah untuk para keluarga sasaran, mengu-
atkan hak mereka atas tanah, dan mendaftarkan haknya.
825

