Page 6 - Empat Langkah Pengampunan
P. 6
Menulis berjamaah bisa dilakukan dalam sebuah komunitas/perkumpulan/grup. Tulisan bisa berupa
artikel dengan satu tema yang sama yang sudah disepakati bersama. Harus ada yang bertanggung jawab
dalam hal pengumpulan artikel, penyusunan, pengeditan, hingga pengajuan ke penerbit.
Menurut Wikipedia, artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat
untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, bulletin, dan sebagainya) dan bertujuan menyampaikan
gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
Artikel yang dibuat ditentukan format penulisannya sehingga memudahkan dalam penyusunan. Artikel
ditulis di kertas A4, menggunakan huruf Times New Roman, ukuran 12 point, jarak 1,5 spasi, margin 3 3
3 3, jumlah halamannya antara 3-7 halaman. Naskah dikumpulkan segera supaya bisa segera dihimpun
dan disusun. Setelah naskah tersusun dan diedit, maka buku bisa segera diterbitkan. Naskah dikirim ke
nurusannisa@gmail.com. Dengan subjek artikel ggdn 20_Judul_Nama. Jangan lupa sebelumnya file
artikel disimpan dengan nama: artikel ggdn 20_Judul_nama.
Dengan begitu menulis buku akan terasa ringan dan mudah. Semangat menulis akan semakin membara
dan lama-kelamaan pasti percaya diri itu akan muncul dan bisa menulis buku sendiri dan
menerbitkannya.
6. Belajarlah Ilmu Kepenulisan
Modal awal menulis adalah memiliki berbagai pengetahuan. Pengetahuan itu antara lain tentang ilmu
kepenulisan. Kita juga harus memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai hal sehingga banyak ide-
ide menarik yang bisa dituangkan dalam bentuk tulisan.
Yang tidak kalah penting adalah menguasai ilmu kebahasaan yaitu penggunaan ejaan dan tanda baca
yang baik dan benar. Dengan mengetahui hal tersebut, tulisan akan terlihat rapi dan enak dibaca.
Penerbit akan mempertimbangkan hasil tulisan yang tidak ada kesalahan ejaan dan tanda baca. Jika
isinya bagus, sesuai dengan kriteria dan kebutuhan penerbit, kemungkinan besar naskah tersebut akan
diterima.
Contoh yang perlu dipelajari antara lain:
a. Belajar Menemukan Ide/Gagasan
b. Belajar Menggunakan Kalimat Efektif
c. Belajar Menyusun Paragraf
d. Belajar Menentukan Judul
e. Belajar Ilmu Tata Bahasa
7. Lakukan Self Editing
Proses editing ini sangat penting karena selalu ada kemungkinan naskah tersebut terdapat kesalahan-
kesalahan. Kesalahan yang terjadi bisa karena ketidaksengajaan atau juga karena ketidaktahuan penulis.
Jika karena ketidaktahuan, kesalahan dapat terjadi terus menerus.
Oleh karena itu, sebagai penulis, kita harus belajar bagaimana mengedit naskah. Paling tidak naskah
yang kita buat sudah rapi dan sudah sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia. Sehingga saat naskah kita
Ebook Guru Milenial Abad 21
Grup Guru Dahsyat Nusantara Page 6