Page 22 - MODUL EVALUASI PBM
P. 22
Kata kerja operasional antara lain membuat hipotesis, merencanakan, mendesain,
menghasilkan, mengkonstruksi, menciptakan, dan mengarang.
5) Penyesuaian polagerakan (adjusment) yaitu kemampuan mengadakan perubahan dan
penyesuaian pola gerakan sesuai kondisi yang dihadapi. Kata kerja operasional adalah
mengubah, mengadaptasikan, mengatur kembali, dan membuat variasi.
6) Kreativitas (creativity) berupa kemampuan untuk menciptakan pola gerakan baru
berdasarkan inisiatif dan prakarsa sendiri. Contoh kata kerja operasional adalah
merancang, menyusun, menciptakan, mengkombinasikan, dan merencanakan.
Rangkuman
Pelaksanaan evaluasi sangat penting dilakukan dalam pembelajaran, dan evaluasi
dilakukan setelah proses pengukuran dan penilaian. Didalam pengukuran ada proses
mengukur yaitu mengubah kemampuan / jawaban siswa dalam bentuk angka-angka atau
proses kuantitas, contoh siswa Maryam dari hasil pengukuran dari tes mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) mendapat sekor 80 dengan skala (0-100). Hasil pengukuran dalam
bentuk angka-angka yang belum ada artinya tersebut harus dimaknai atau proses kualitatif
dengan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sehingga ada artinya dan hal tersebut
dinamakan penilaiaan, maka mendapat predikat A (80-100) yaitu dengan kriteria Amat
Baik. Dan setelah proses pengukuran dan penilaian dilakukan selanjutnya adalah evaluasi,
didalam evaluasi dilakukan pengambilan keputusan terhadap hasil pengukuran dan
penilaian, contoh apakah siswa tersebut lulus atau tidak lulus. Maka posisi siswa Maryam
adalah lulus karena diatas KKM yaitu nilai yang diperoleh > 70.
Pendidik dalam melakukan evaluasi ada instrumen (alat ukur) tes yang digunakan, yang
dipakai sesuai kebutuhan, sebagaimana penggolongan tes ditinjau dari cara mengajukan
pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, jika yang dikehendaki dalam bentuk jawaban
tertulis atau tidak langsung dinamakan tes tertulis dan jika mengendaki jawabannya secara
langsung dari kemampuan testee (peserta didik) sehingga terhindar sifat spekulatif maka
digunakan tes lisan. Adapun jika menghendaki respon atau jawaban peserta didik dalam
bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan maka dalam bentuk tes perbuatan atau tes praktik.
Prinsip obyektif, terpadu, holistik, valid, ekonomis, transparan, akuntabel, edukatif
dan beracuan kriteria harus dijadikan pedoman atau pegangan bagi pendidik dalam
melakukan evaluasi, dengan mendasarkan diri kepada prinsip-prinsip evaluasi maka fungsi
dan tujuan evaluasi akan tercapai.
21