Page 55 - E-MODUL SISTEM PENCERNAAN ADELA
P. 55
Faring dibagi menjadi tiga bagian, yaitu nasofaring, orofaring dan laringofaring. Panjang
faring kira-kira 7 cm. Makanan yang sudah dicerna, kemudian akan masuk ke kerongkongan
melalui faring (Nurhayati dkk.,2017)
3) Kerongkongan (Esofagus)
Esofagus adalah tabung berotot lurus sepanjang 25 hingga 30 cm, posterior terhadap
trakea. Bukaan superiornya terletak di antara vertebra C6 dan tulang rawan krikoid laring.
Setelah melewati ke bawah melalui mediastinum, esofagus menembus diafragma pada suatu
bukaan yang disebut hiatus esofagus, berlanjut 3 hingga 4 cm lagi, dan bertemu lambung
pada tingkat vertebra T7. Bukaannya ke lambung disebut lubang jantung (karena
kedekatannya dengan jantung). Makanan berhenti sebentar pada titik ini sebelum memasuki
lambung karena penyempitan yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (Saladin
dkk.,2008)
Dinding esofagus tersusun atas lapisan jaringan, dengan beberapa spesialisasi
regional. Mukosa memiliki epitel skuamosa berlapis nonkeratin. Submukosa mengandung
kelenjar esofagus, yang mengeluarkan lendir pelumas ke dalam lumen. Ketika esofagus
kosong, mukosa dan submukosa terlipat dalam ke dalam tonjolan longitudinal, sehingga
lumen berbentuk seperti bintang pada penampang melintang (Saladin dkk.,2008)
Otot atau sfingter, yang terbuka sebagai respons terhadap tekanan yang diberikan oleh
makanan. Kontraksi sfingter ini mencegah makanan di lambung bergerak kembali ke
kerongkongan. Manusia tidak memiliki sfingter sejati. Biasanya, kerongkongan tertutup
kecuali saat menelan (Johnson dkk.,2017).
Gambar 3.7 Gerakan peristaltic (Sumber: pearson education,2018)
43