Page 52 - MODUL PELATIHAN PPI DASAR (Uji Coba)docx
P. 52
tenggorok. Letakkan aplikator dalam tabung kultur yang berisi media
kulturnya. Bawa segera spesimen kultur tenggorok ke laboratorium.
Jangan berikan obat antobiotik sebelum pengambilan kultur.
5) Luka
Gunakan perlengkapan kultur yang berisi apusan kapas steril atau apusan
berujung poliester dan tabung yang berisi media kultur. Lakukan apusan
eksudat cairan luka dan letakkan apusan dalam tabung yang mengandung
media kultur. Kenakan sarung tangan steril jika terdapat volume drainase
purulen yang berlebih.
6) Urin
Pengambilan spesimen urin (Aliran tengah) yang bersih: Pengambilan
spesimen urin yang bersih merupakan metode yang paling lazim dilakukan
untuk mengumpulkan spesimen urin dengan tujuan uji kultur. Terdapat
perlengkapan ninkateterisasi, yang digunakan berdasarkan instruksi yang
bertahap. Kateterisasi untuk kultur urin jarang dianjurkan. Biasanya klien
yang mengumpulkan urinnya sendiri untuk kultur sehingga klien harus
diberikan penjelasan yang lengkap, sesuai dengan instruksinya. Penis atau
vulva harus dibersihkan dahulu dengan baik. Jika tiba waktu pemeriksaan,
terdapat dua macam spesimen urin (2 sampai 10 ml) yang diperlukan untuk
verifikasi organisme, dan bersifat sebagai cadangan spesimen seandainya
terjadi kontaminasi pada spesimen urin. Kumpulkan spesimen urin aliran
tengah pada dini hari, atau sesuai yang dianjurkan, di dalam wadah steril.
Tutup wadah harus terpasang dengan rapat dan spesimen urin harus
segera dibawa ke laboratorium bakteriologi atau dimasukkan ke dalam
lemari pendingin. Cantumkan pada label wadah tentang nama klien,
tanggal, dan waktu pengambilan urin yang tepat (mis., 27/7/04 pk. 8 pagi).
Catat jenis obat antibiotik atau sulfonamid yang dikonsumsi klien pada
formulir laboratorium.
4. Penolakan Sampel
Kriteria penolakan spesimen untuk kultur:
a. Label salah atau tidak berlabel
b. Botol rusak atau bocor
c. Tempat penampungan tidak steril / tidak sesuai
Modul Pelatihan PPI Dasar| RSUD Prambanan 47

