Page 9 - FLIPBOOK MITOS DAN FAKTA POLA HIDUP TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI MANUSIA
P. 9
E
L
A
B
A
R
O
R
G
A
G
J
A
JARANG BEROLAHRAGA
H
N
A
R
o
t
Mitos atau Fakta
M
i
s
a
F
a
t
k
t
a
u
a
Jarang berolahraga berdampak buruk
terhadap kesuburan pria
i
h
e
l
e
P
&
n
l
K
a
a
t
A
Alur Konsep
t
Kata Ahli & Peneliti i A l u r K o n s e p
i
F A K T A P A D A P R I A penggunaan doping
FAKTA PADA PRIA
berkepanjangan
selama olahraga
Olahraga membawa dampak positif dan negatif ditinjau
dari beberapa penelitian, hal ini bergantung pada jenis,
intensitas. dan penggunaan obat (doping) selama olahraga. penekanan
sumbu HPG HPG
Olahraga berdampak positif meskipun tidak ada bukti yang
cukup mengenai mekanisme yang terlibat, latihan fisik
dapat meningkatkan konsentrasi testosteron yang Penurunan FSH FSH
kemungkinan menghasilkan adaptasi dan kinerja yang lebih
baik dalam aktivitas otot dan kapasitas fungsional selama
latihan fisik dan mempengaruhi peningkatan respons
hipofisis, peningkatan fungsi Leydig, dan aliran darah pada
testis lebih lancar (Dominguez et al., 2011) Hipogonadisme Hormon
seksual
Olahraga berdampak negatif apabila disertai penggunaan
obat steroid anabolik androgenik (AAS)/doping. AAS
menekan sumbu HPG (Hipotalamus Hipofisi Gonad) dan
menurunkan kadar FSH yang berdampak pada penurunan
hipogonadisme (kelenjar seksual tidak menghasilkan jumlah dan
hormon yang cukup) sehingga menyebabkan penurunan kualitas sperma
jumlah dan kualitas sperma (Sansone et al., 2018).
“ Bukti empirik di lapangan terdapat seseorang yang tidak
berolahraga namun tetap subur. Kegiatan olahraga
bermanfaat dalam memperlancar peredaran darah dan Infertilitas
berdampak terhadap produksi sperma yang lebih baik.
Namun tetap tidak bisa dikatakan seseorang yang tidak
berolahraga memiliki sperma yang tidak berkualitas.
Apabila olahraga (terutama fitness) disertai konsumsi obat
kortekosteroid dapat mempengaruhi produksi hormon pada
sistem reproduksi“ - dr Emmi dan Feibyg BACK TO
NEXT
MENU