Page 14 - TIARA HELDINA-AKSI NYATA-TOPIK 3
P. 14

11


             Ciri  khas  yang  tampak  pada  bioteknologi  konvensional  yaitu  adanya  penggunaan
             makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. semua
             hasil  akhir  dan  produktivitasnya  adalah  sebagai  proses  alamiah,  sesuai  dengan
             kemampuan dasar yang dimiliki oleh tiap mikroorganisme yang berperan. meskipun
             merupakan  produk  kuno,  bioteknologi  konvensional  yang  mendasari  munculnya
             variasi ilmu bioteknologi.


             Pada bioteknologi konvensional tidak ada rekayasa terhadap sifat alami gen biologi
             yang  digunakan  titik  bioteknologi  ini  disebut  juga  bioteknologi  tradisional  karena
             perkembangan  teknologi  ini  telah  ada  sejak  ribuan  tahun  silam.  Pada  masa  itu
             manusia  belum  menyadari  bahwa  proses  yang  mereka  lakukan  merupakan  proses
             Teknologi.  bioteknologi  yang  dilakukan  manusia  saat  itu  umumnya  menggunakan
             proses  sederhana  dan  telah  dilakukan  secara  turun-temurun.  penggunaan
             bioteknologi  konvensional  digunakan  untuk  meningkatkan  nilai  gizi  dan  cita  rasa
             Suatu bahan pangan. bioteknologi konvensional hanya dapat menghasilkan barang
             atau produk dengan hasil yang lebih sedikit menggunakan peralatan sederhana dan
             tidak  dapat  mengatasi  masalah  yang  berkaitan  dengan  kesesuaian  genetik.
             Bioteknologi konvensional antara lain:


             1) Anggur dan bir, terbuat dari bahan mentah buah anggur dan biji Sereal (semisal
             gandum) a dengan agen hayati khamir dari jenis Aspergillus oryzae.
             2) Roti, terbuat dari bahan dasar biji Sereal gandum dengan agen hayati berupa
             khamir dari jenis Saccharomyces cerevisiae.
             3) Keju, terbuat dari bahan dasar susu murni dengan agen hayati kelompok bakteri
             asam  laktat  genus  Lactobacillus  dan  Streptococcus  yang  memfermentasi  laktosa
             menjadi  asam  laktat,  Terkadang  juga  digunakan  jamur  Penicillium  camembert  dan
             Penicillium requeforti.
             4) Yoghurt, terbuat dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bakteri asam
             laktat dari jenis Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophiles.
             5) Mentega, terbuat dari bahan dasar susu dengan agen hayati bakteri dari jenis
             Streptococcus lactis dan Leuconostoc cremoris.
             6) Antibiotik penisilin, dibuat dengan memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium
             notatum dan Pencillium chrysogenum untuk menyintesis antibiotik.
             7)  Nata  de  coco,  terbuat  dari  bahan  dasar  air  kelapa  menggunakan  jasa  agen
             hayati Acetobacter Xylinum.
             8)  Tempe,  terbuat  dari  bahan  dasar  kedelai  menggunakan  bantuan  jenis  jamur
             Rhizopus stoloniferus atau Rhizopus oryzae.
             9)  Kecap,  terbuat  dari  bahan  dasar  kedelai  menggunakan  agen  hayati  jamur
             Aspergillus wentii.
             10) Tapai, terbuat dari bahan dasar singkong atau beras ketan menggunakan agen
             hayati Saccharomyces cerevisiae
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19