Page 51 - Kelompok 2_Ebook Ternak Merpati
P. 51
V
PASCA PANEN TERNAK MERPATI
5.1 Potensi Ternak Merpati
Burung Merpati atau burung dara (jawa=doro) sejak dulu telah
dimanfaatkan untuk menghasilkan daging, sport, lomba, pertunjukan dan
bahkan untuk keperluan komunikasi (merpati pos). Untuk keperluan produksi
daging yang paling disukai adalah daging merpati yang masih muda (squab).
Squab (piyek) adalah sebutan untuk anak merpati yang masih berumur antara
25-30 hari, kelezatan dan keempukan dagingnya akan menurun setelah
umurnya lebih dari 30 hari.
Bila dikaji lebih jauh ternak merpati sebenarnya memiliki potensi
yang cukup besar dalam mengangkat pendapatan petani peternak bagi yang
memelihara ternak merpati sebagai penghasil daging. Berikut adalah
beberapa di antaranya:
a. Daging.
Daging burung merpati muda memiliki kekhasan
tersendiri dibandingkan dengan unggas lainnya yaitu warna
daging yang merah, serat daging yang halus, kandungan protein
16,42% -18,02% dan kandungan lemak sekitar 5,9%. Selain itu,
rasa daging yang khas membuat daging burung merpati menjadi
sajian mewah di rumah makan China dan di beberapa kota besar
lainnya (Nurwitasari, 2006).
Berat anak merpati squab sekitar 400 g. Beberapa
bangsa merpati penghasil daging (tipe berat 700- 900 g, tipe
medium 600–700 g, tipe ringan 400–600 g) adalah :
Carrier : Burung ini berbadan besar dan pial besar di
sekitar paruhnya. Bobotnya dapat : mencapai 500–650 g.
49