Page 16 - Buku Panduan LIterasi Digital.cdr
P. 16
Erikson memperkenalkan mereka mampu maka merasa
tahapan pe umbuhan emosi diterima oleh orang lain jika tidak
anak-anak. Ia membaginya berhasil muncul perasaan
menjadi 5 fase: bayi (0-2 tahun), kesepian dan menyendiri.
kanak-kanak awal (2-3 tahun), Mengikuti pembagian
pra sekolah (3-5 tahun), usia fase yang serupa dengan Erik
sekolah (6-11 tahun), dan remaja Erikson, Lawrence Kolhberg
(12-18 tahun). Pada fase pe ama menjelaskan tahapan
anak-anak belajar percaya pada pe umbuhan moral anak-anak.
orang tua dan pengasuhya, jika Bayi belum mengenal hal-hal
mereka diabaikan maka mereka baik dan buruk, maka bentuk
jadi sulit membangun hubungan penghargaan dan hukuman
dengan orang lain. Fase kedua, nyaris tidak dapat diterapkan
anak-anak mulai berusaha dalam mendidiknya. Masa
mengendalikan gerak dan kanak-kanak awal merupakan
kemandirian tubuh, jika mereka saat yang tepat
berhasil maka muncul memperkenalkan imbalan positif
kemandirian jika sebaliknya akan untuk prilaku baik karena mereka
merasa malu dan ragu-ragu. mulai ingin mendapatkan
Fase ketiga, anak-anak mulai keuntungan diri tetapi mereka
menjelajahi lingkungannya, jika belum dapat memahami
mereka difasilitasi maka konsekuensi negatif dan
perasaan memiliki tujuan jika hukuman. Selanjutnya, waktu pra
dilarang maka mereka merasa sekolah adalah saat anak-anak
bersalah. Fase keempat, berusaha menyamakan dirinya
lingkungan sekolah membuat dengan orang lain dan
anak-anak berinteraksi lebih luas menginginkan penerimaan dari
maka prestasi akademik menjadi orang lain, biasanya mereka
penentu tumbuh rasa percaya mudah diatur maka nilai-nilai
diri atau rendah diri. Fase kelima, moral mulai diperkenalkan. Saat
remaja mulai membangun memasuki usia sekolah, anak-
hubungan dengan orang lain, jika anak mulai mengenal otoritas
5