Page 7 - Ceritaku, Imajinasiku Kumpulan Cerita Pendek Anak Nusantara (Winastwan Gora, Miwahyudi W., Rafii Hamdi etc.) (Z-Library)_Neat
P. 7

sering  makan,  kuperhatikan  ibuku  penuh  kesabaran   lemari  ku,  baju  putih  merah  yang  wangi,  baju  yang

 menyiapkan keperluan kami disetiap pagi dari merebus air,   selalu menemaniku selama di sekolah dasar.

 memasak semua dilakukan nya dengan ikhlas.
                   “Oh ia lupa, kenalkan nama ku Daffa Ervansyah, aku siswa
  “Daffa…. Tu air nya sudah ibu tuang kan dalam bak, cepat   kelas 4A di SD Negeri 1 Batulicin, aku terkenal cowok yang

 mandi,  nanti  kesiangan”.  Teriakan  ibu  membuyarkan   paling rapi dikelas, setiap upacara hari senin, aku selalu jadi

 lamunan ku.       pemimpin pasukan, karena kata teman temanku, aku paling
                   cocok jadi pemimpin, meski aku gagal saat votting pemilihan
 “ia …bu…”  jawab ku.
                   ketua kelas, heee… tak apa lah, balum ada nasib jadi ketua

 Sambil  melangkah  menuju  kamar  mandi,  aku  pun   kelas,  sapa  tau  nanti  kalau  aku  besar  terpilih  jadi  bupati
 mandi dengan semangat, setelah aktitasku mandi selesai, ini   sesuai cita cita ku, haahahahahha…”

 yang  menjadi  kebiasaan  buruk  ku,  heee….aku  sering  lupa
                   Matahari  sudah  memancarkan  cahaya  terangnya,
 bawa handuk,
            seakan  memberitahu  ku  bahwa  waktu  menunjukkan  jam

 “buuu….ambilin  handuk  dong”,  teriak  ku  dari  dalam   tujuh, ku ambil tas sekolah ku yang didalam nya penuh ilmu
 kamar mandi.  yang  ingin  ku  perjelas  dari  guru  ku  dengan  penjelasnya,


            kulangkahkan kaki ku penuh keyakinan keluar kamar tidur
 ”kamu ini kebiasaan, coba di ingat kalau mau mandi itu bawa
 handuk”, kata ibu ku, sambil berjalan mengambilkan   menuju pintu, didepan pintu, di sebuah rak tempat sepatu

 handuk kering milikku.  kulihat sepatuku menanti penuh harapan untuk di ajak ke
            sekolah, kupasang mulai dari kaki kanan pun sebalik nya.
 “neh….cepat handukan, terus pakai baju sekolah sana” kata

 ibuku, aku pun mengeringkan badan ku yang basah   “ibu … Daffa berangkat ke sekolah ya…” teriak ku,

 dengan handuk itu dan bergegas kekamar ku, kulihat   Ibuku  keluar  menuju  pintu,  aku  pun  menyalaminya

 baju  seragam  sekolah  ku  sudah  rapi  tergantung  di   memohon  doa  agar  ilmu  yang  kudapat  hari  ini  akan



 2                                                                            3
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12