Page 46 - GURU_VINA MELINDA_SMAN 11 SURABAYA_PENGEMBANGAN MEDIA E-MOSSI
P. 46
E. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
1. Iklim Mulai Tidak Stabil
Iklim merupakan keadaan yang mencirikan atmosfer pada suatu daerah dalam jangka
waktu yang cukup lama. Perubahan iklim dapat disebabkan konsentrasi karbon dioksida di
dalam atmosfer yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Jika konsentrasi karbon dioksida
terus meningkat maka diperkirakan akan menyebabkan kenaikan suhu permukaan sekitar
2˚C di daerah tropis dan lintang menengah, sedangkan di daerah kutub pertambahan
suhunya akan lebih besar lagi. Kenaikan suhu berimbas pada perubahan musim, akibatnya
beberapa daerah akan mengalami perubahan musim . Di Indonesia sendiri rentang waktu
antara musim kemarau dan musim hujan mulai tidak stabil. Musim kemarau maupun musim
hujan memiliki rentang waktu selama 6 bulan, namun kenyataanya rentang waktu salah satu
musim dapat lebih panjang maupun lebih pendek. Hal ini menyebabkan bencana banjir,
kekeringan, dan diikuti bencana kelaparan.
2. Kenaikan Permukaan Air
Laut
Ketika suhu di permukaan Bumi meningkat maka menyebabkan gunung es di kutub
akan mencair dengan cepat. Daratan di kutub berupa bukit maupun pulau es namun
akibat pemanasan global pulau maupun bukit es tersebut mencair dan menjadi
pulaupulau kecil yang akhirnya akan mencair dan menyatu dengan air laut. Ketika
atmosfer menghangat, air pada permukaan lautan juga menghangat. Hal ini berarti
volume air di lautan membesar karena pemuaian sehingga air menaikan tinggi permukaan
air laut. Sejak 300 tahun lalu hingga awal abad ke-19, air laut hampir tetap hanya
bertambah 0,1 hingga 0,2 mm per tahun. Sejak tahun 1900, permukaan air laut dapat
bertambah 1 hingga 3 mm pertahun. Hal ini menunjukan pertanda awal terjadinya efek
pemanasan global pada kenaikan permukaan air laut. Tinggi permukaan air laut di seluruh
dunia telah meningkat 10-25 cm selama abad ke-20. Perubahan tinggi permukaan air laut
diprediksi akan menenggelamkan beberapa pulau.
45