Page 56 - GURU_VINA MELINDA_SMAN 11 SURABAYA_PENGEMBANGAN MEDIA E-MOSSI
P. 56

Kerusakan lapisan ozon yang teramati saat ini kemungkinan besar disebabkan oleh CFC
               yang sebenarnya sudah terlepas ke atmosfer sejak 20-30 tahun lalu. Isu ini muncul kepermukaan
               sebagai  masalah  yang  dianggap  serius  ketika  Konferensi  Iklim  Dunia  ke-1  yang  membahas
               bagaimana  efek  perubahan  iklim  terhadap  manusia.  Pertemuan  ini  melahirkan  lembaga  panel
               antarpemerintah (IPCC) yang diberi mandat untuk melakukan asesmen terhadap perubahan iklim,
               lingkungan, dampak sosial dan ekonomi, serta strategi respons yang memungkinkan. Konferensi
               iklim  dunia  selanjutnya  membentuk  The  Intergovernmental  Negotiating  Committee  (INC)  yang
               menjadi wadah tunggal proses negosiasi antar pemerintah yang menghasilkan draft yang selanjutnya
               disebut United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

                      Tujuan  UNFCCC  adalah  menstabilkan  konsentrasi  gas  rumah  kaca  di  atmosfer  sampai
               tingkat yang mampu mencegah campur tangan manusia dengan sistem iklim. Kerangka kerja ini
               menentukan bagaimana perjanjian internasional tertentu (protokol) dapat mengatur  batas gas rumah
               kaca berlandaskan hukum yang benar-benar mengikat. Kerangka kerja konvensi perubahan iklim
               yang selanjutnya disebut United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
               Tujuan UNFCCC adalah menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer sampai tingkat yang
               mampu  mencegah  campur  tangan  tangan  manusia  dengan  sistem  iklim.  Kerangka  kerja  ini
               menentukan bagaimana perjanjian internasional (protokol) dapat mengatur batas emisi gas rumah

               kaca dengan lanadasan hukum yang benar-benar mengikat. Selanjutnya proses perundingan INC
               diteruskan oleh Conference of Parties (COP) yang diadakan setahun sekali. COP merupakan badan

               yang berwenang membuat keputusan dan bertanggung jawab menjaga konsistensi internasional
               dalam mencapai tujuan utama konvensi. COP menggunakan laporan-laporan IPCC sebagai dasar
               ilmiah ketika melakukan negosiasi.
                      Sebagai upaya penyelamatan Bumi maka dibuatlah perjanjian internasional salah satunya
               bernama Protokol Kyoto. Protokol ini menjunjung salah satu prinsip yaitu common but differentiated
               responsibility. Namun sejak protokol dibentuk, banyak perdebatan terjadi terkait penerapan
               prinsip tersebut karena kebijakan yang nanti akan diberlakukan memiliki dampak implikasi
               ekonomi yang sangat besar sehingga dalam negosiasi terbentuk banyak kubu berdasarkan
               asas kepentingan. Negara maju bertanggung jawab terhadap 2/3 emisi masa lalu, namun mereka
               memiliki  perlengkapan  terbaik  untuk  menangkal  dampak  merusak  perubahan  iklim.  Sementara

               negara berkembang masih sangat membutuhkan pembangunan ekonomi dan lebih rentan terhadap
               dampak perubahan iklim. Protokol ini tidak menambahkan kewajiban yang ditujukan kepada negara
               berkembang tapi menekankan tanggung jawab negara maju untuk melakukan pengurangan emisi
               dan berada di garis terdepan dalam mengatasi isu perubahan iklim dengan memberi bantuan berupa
               dana dan transfer teknologi untuk negara berkembang (Knowledge Center Perubahan Iklim, 2017).





                                                                                                                 55
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61