Page 11 - sejarah candi prambanan
P. 11
candi Prambanan untuk menggelar upacara pada hari suci Galungan, Tawur
Kesanga, dan Nyepi.
Pada 27 Mei 2006 gempa bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala
Richter (sementara United States Geological Survey melaporkan kekuatan
gempa 6,2 pada skala Richter) menghantam daerah Bantul dan sekitarnya.
Gempa ini menyebabkan kerusakan hebat terhadap banyak bangunan dan
kematian pada penduduk sekitar. Gempa ini berpusat pada patahan tektonik
Opak yang patahannya sesuai arah lembah sungai Opak dekat Prambanan.
Salah satu bangunan yang rusak parah adalah kompleks Candi Prambanan,
khususnya Candi Brahma. Foto awal menunjukkan bahwa meskipun
kompleks bangunan tetap utuh, kerusakan cukup signifikan. Pecahan batu
besar, termasuk panil-panil ukiran, dan kemuncak wajra berjatuhan dan
berserakan di atas tanah. Candi-candi ini sempat ditutup dari kunjungan
wisatawan hingga kerusakan dan bahaya keruntuhan dapat diperhitungkan.
Balai arkeologi Yogyakarta menyatakan bahwa diperlukan waktu berbulan-
bulan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan yang diakibatkan gempa ini.
Beberapa minggu kemudian, pada tahun 2006 situs ini kembali dibuka untuk
kunjungan wisata. Pada tahun 2008, tercatat sejumlah 856.029 wisatawan
Indonesia dan 114.951 wisatawan mancanegara mengunjungi Prambanan.
.
Pada 6 Januari 2009 pemugaran candi Nandi selesai Pada tahun 2009, ruang
dalam candi utama tertutup dari kunjungan wisatawan atas alasan keamanan.
7

